Reporter: Agung Hidayat | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen produk tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) optimis mampu tumbuh dobel digit. Tidak hanya revenue, tapi juga bottomline alias laba bersih perseroan diyakini bakal terkerek naik tahun ini.
Welly Salam, Corporate Secretary PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) mengatakan target pendapatan tahun 2018 ini ialah 35% dibandingkan capaian tahun lalu. "Sementara bottom line ditargetkan tumbuh sekitar 20%," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/8).
Menurut Welly, optimisme perseroan disokong oleh permintaan produk tekstil baik di dalam negeri maupun pasar ekspor. Apalagi pasar ekspor, dimana kenaikan bahan baku tekstil seperti polyester akhir-akhir ini ditengarai mendorong pabrik garmen untuk segera memenuhi kebutuhan akan benang.
Persoalan harga bahan baku yang terus mengalami kenaikan lantaran dibeli dengan dollar Amerika Serikat (AS), sebenarnya tak menjadi masalah bagi SRIL. "Sebab untuk produk yang job order kami pesan bahan baku segera setelah mendapatkan pesanan sehingga tidak terpengaruh dengan volatilitas harga bahan baku," kata Welly.
Selain itu, untuk produk yang made to stock seperti benang, Welly mengatakan bahwa harga telah menyesuaikan dengan Harga bahan baku. "Kalau harga bahan baku naik maka harga jual benang juga ikut naik," ujarnya.
Adapun harga bahan baku tekstil tersebut, dari SRIL merasakan kenaikan sekitar 5% dibandingkan tahun lalu. Menilik laporan keuangan semester I-2018, pembelian bahan baku mengalami kenaikan 22% year on year (yoy) menjadi US$ 370 juta, dimana tahun lalu US$ 301 juta.
Namun pendapatan bersih SRIL melonjak tinggi 35%, dari US$ 400 juta menjadi US$ 543 juta. Sehingga raihan laba bersih perseroan dapat terkerek 68%, dari US$ 33,5 juta di semester-I 2017 menjadi US$ 56,3 juta di semester-I 2018 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News