Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog terus mengguyur beras ke pasar untuk menstabilkan harga. Sejak awal tahun 2023 hingga 9 Februari, Bulog telah menyalurkan 258.000 ton beras untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar.
"Penyaluran beras untuk operasi pasar 258.000 ton per Jumat pagi (9/2)," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Perum Bulog Tomy Wijaya, Kamis (9/2).
Sebagai informasi jika sebelumnya, saat kondisi normal Bulog rata-rata per bulannya menyalurkan sekitar 30.000 ton beras untuk operasi pasar.
Tomy mengatakan, meski belum mengembalikan harga beras ke harga eceran tertinggi (HET), namun adanya operasi pasar cukup meredam harga beras di pasaran.
Baca Juga: Temuan 500 Ton MinyaKita Menumpuk di Cilincing, PT KBN: Kami Hanya Sewakan Lahan
Adapun berdasarkan data Badan Pangan Nasional harga beras medium rata-rata nasional per 8 Februari 2023 ialah Rp 11.803 per kilogram. Harga tersebut masih di atas HET yakni Rp 9.450 per kilogram. Kemudian beras premium rata-rata nasional kini ada di angka Rp 13.457 per kilogram.
Tahun lalu untuk memenuhi kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP) Badan Pangan Nasional menugaskan Perum Bulog untuk mengamankan stok di angka 1 juta ton. Dimana dalam Rakortas tahun lalu diputuskan adanya pemenuhan CBP dari importasi sebesar 500.000 ton dan 500.000 ton dari dalam negeri.
Untuk beras impor, Tomy mengatakan dari target 500.000 ton, masih ada sisa 170.000 ton yang belum selesai proses pengiriman. Artinya 330.000 ton beras impor sudah masuk ke gudang Bulog.
Asal tahu saja, penyaluran operasi pasar Bulog juga melibatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News