kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.401   48,00   0,29%
  • IDX 6.998   -109,89   -1,55%
  • KOMPAS100 1.016   -19,93   -1,92%
  • LQ45 779   -13,92   -1,76%
  • ISSI 228   -3,43   -1,48%
  • IDX30 405   -7,49   -1,82%
  • IDXHIDIV20 474   -8,54   -1,77%
  • IDX80 114   -2,08   -1,79%
  • IDXV30 116   -2,36   -1,99%
  • IDXQ30 131   -2,09   -1,58%

Startup Beres.id Terpaksa Berhenti Beroperasi Mulai 30 Juni 2022


Jumat, 10 Juni 2022 / 10:32 WIB
Startup Beres.id Terpaksa Berhenti Beroperasi Mulai 30 Juni 2022
ILUSTRASI. Start up Beres


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode sulit yang dialami pengelola perusahaan rintisan (startup) masih berlanjut. Terbaru, beres.id, startup penyedia jasa perbaikan alat-alat rumah tangga dan perkantoran terpaksa mengakhiri kegiatan operasionalnya.

"Dengan berat hati kami umumkan bahwa Beres akan menghentikan operasionalnya mulai 30 Juni 2022," tulis pengumuman yang ada di beranda situs resmi beres.id dikutip Jumat (10/6).

Merujuk situs resminya, beres.id menawarkan jasa seperti cleaning service, tukang pipa, jasa kelistrikan, service AC, dan jasa desain interior rumah. Lalu, beres.id juga menyediakan jasa pindahan menggunakan mobil pick up dan truk engkel.

Untuk sektor perkantoran, startup ini menyediakan jasa service AC, pindahan kantor, dan cleaning service kantor.

Baca Juga: Lagi Startup Tumbang, Kali ini Beres.id

Beres.id merupakan bagian dari Kaodim yang berasal dari Malaysia. Kaodim pun juga mengumumkan penutupan operasional melalui surat terbuka yang disampaikan Co Founder dan CEO Kaodim Choong Fui di situs resminya. Dalam hal ini, Kaodim dipastikan akan berhenti beroperasi per 1 Juli 2022.

Ia menyebut, Kaodim turut terdampak oleh kebijakan pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, sehingga startup ini mengalami gangguan operasional, kekurangan tenaga kerja, dan pembengkakan biaya operasional yang signifikan.

Kaodim juga makin tertekan oleh kenaikan inflasi dan biaya-biaya lainnya yang mempengaruhi kinerja dan kualitas pelayanan startup tersebut.

"Pada akhirnya, kami merasa tidak dapat lagi mengembangkan bisnis secara berarti untuk jangka panjang yang sejalan dengan misi dan ambisi kami," ungkap Choong Fui.

Dia pun menyampaikan permohonan maaf dan mengapresiasi dukungan yang selama ini diberikan karyawan, mitra, investor, hingga konsumen Kaodim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×