kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB


Rabu, 24 Juni 2020 / 18:28 WIB
Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) harapkan angin segar dari relaksasi PSBB
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Datangnya era new normal atau tatanan kehidupan baru yang ditandai dengan relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB) bisa menjadi angin segar bagi kalangan dunia usaha. Bagi mereka, inilah saatnya untuk memulihkan kinerja yang terpuruk akibat pandemi virus korona.

Tak terkecuali PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) yang kinerjanya ikut terimbas oleh efek gulir pagebluk corona (covid-19). Dalam hal ini, aktivitas perdagangan dan perindustrian berangsur-angsur kembali berjalan pasca pemberlakuan relaksasi PSBB diharapkan dapat kembali mengerek permintaan pasar.

Baca Juga: Kinerja Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menurun di kuartal I 2020

“Kami masih melihat bagaimana dampak dari kondisi new normal ini, apakah ada perubahan perilaku konsumen atau tidak,” kata Investor Relations PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, Johannes Edward saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (24/6).

Sedikit informasi, pada masa penerapan PSBB beberapa waktu lalu, penjualan produk-produk baja perusahaan sempat mengalami penurunan bila dibandingkan kondisi normal. Besaran penurunannya mencapai 30% pada bulan April 2020 dan diperkirakan mendekati 50% pada bulan Mei 2020. Seiring dengan hal ini, utilisasi produksi ISSP ikut turun hingga ke level 30%-40% dari kapasitas terpasang 600.000 ton per tahun.

Maklum saja, sektor-sektor seperti misalnya otomotif, konstruksi-infrastruktur-utilitas menjadi beberapa sektor yang aktivitas industrinya ikut terdampak oleh efek gulir pagebluk corona (covid-19). Tidak tanggung-tanggung, beberapa pabrikan otomotif di dalam negeri bahkan sampai melakukan penghentian kegiatan produksi sementara.

Padahal, sektor-sektor ini memiliki porsi kontribusi yang cukup besar dalam menyerap produk-produk baja ISSP. Sektor konstruksi-infrastruktur-utilitas misalnya, tercatat menyumbang 57% penjualan ISSP berdasarkan data perusahaan per Maret 2020. Sementara itu, sektor otomotif berkontribusi sebesar 22% dalam menyerap penjualan baja ISSP. Sebanyak 21% sisanya diserap oleh segmen pasar furnitur.

Baca Juga: Steel Pipe Industry Menunda Ekspansi Akibat Terimbas Virus Corona (Covid-19)

Untungnya, efek dari relaksasi PSBB sudah mulai dirasakan oleh ISSP. Johannes bilang, permintaan dirasakan sudah mulai membaik seiring kembali beroperasinya sektor otomotif serta meningkatnya aktivitas industri di sektor-sektor lainnya.

Johannes belum menyebutkan seberapa besar kira-kira potensi kenaikan permintaan yang bisa didapat ke depannya. Akan tetapi, ia memastikan bahwa pihaknya siap mengerek utilitasasi produksi apabila diperlukan.

Sejauh ini, ISSP belum memutuskan untuk merevisi target kinerja yang sudah dicanangkan sebelumnya. Asal tahu, sebelumnya menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja sebesar 15% untuk pendapatan dan laba bersih. “Akhir Juli baru bisa kita lihat (revisi atau tidaknya),” ujar Johannes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×