kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menurun di kuartal I 2020


Selasa, 23 Juni 2020 / 13:50 WIB
 Kinerja Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) menurun di kuartal I 2020
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja penjualan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk tertekan di tiga bulan pertama. Buktinya, emiten baja berkode saham ISSP ini hanya mampu membukukan penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp 1,05 triliun di sepanjang Januari-Maret 2020. Realisasi tersebut turun 14,48% bila dibandingkan dengan penjualan dan pendapatan jasa di periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,22 triliun.

Penurunan pada sisi top line didorong baik oleh turunnya pendapatan baik dari pasar domestik maupun ekspor. Mengintip laporan keuangan kuartal I 2020, penjualan dan pendapatan domestik tercatat turun 12,22% secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 1 triliun di kuartal I 2020. Sementara penjualan dan pendapatan ekspor merosot 44,81% yoy menjadi Rp 46,90 miliar di kuartal I 2020.

Baca Juga: Golden Energy (GEMS) dapat perpanjangan jangka waktu kredit dari Bank Mandiri (BMRI)

Seturut penurunan top line, pengeluaran ISSP pada beberapa pos beban juga tercatat mengalami penurunan. Beban pokok pendapatan misalnya, tercatat turun 16,21% yoy dari menjadi Rp 915,41 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok pendapatan ISSP mencapai Rp 1,09 triliun di kuartal I 2019.

Penurunan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi serta beban keuangan. Melansir laporan keuangan kuartal I 2020, beban umum dan administrasi turun 35,57% yoy dari semula Rp 40,38 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 26,01 miliar pada kuartal I 2020. Sementara, beban keuangan turun 15,58% yoy dari Rp 71,72 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 60,54 miliar di kuartal I 2020.

Kendati demikian, ISSP juga mencatatkan kenaikan pengeluaran sebesar 16,90% yoy menjadi Rp 30,80 miliar pada beban penjualan dan distribusi di kuartal I  2020. Sebelumnya, beban penjualan dan distribusi ISSP hanya mencapai  Rp 26,34 miliar di kuartal I 2019.

Berikutnya, beban lain-lain juga meroket 472,79% yoy menjadi Rp 137,78 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban lain-lain ISSP tercatat hanya sebesar Rp 24,05 miliar di kuartal I 2019.

Baca Juga: Putra Rajawali Kencana (PURA) mengantongi kontrak pengangkutan baru

Alhasil, setelah penjualan dan pendapatan jasa dikurangi beban pokok pendapatan, beban penjualan dan distribusi, serta beban-beban lainnya, ISSP membukukan Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 75,20 miliar di kuartal I 2020. Padahal, sebelumnya ISSP masih mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 21,66 miliar di kuartal I 2019.

Per 31 Maret 2020, aset ISSP tercatat sebesar Rp 6,38 triliun. Angka tersebut terdiri dari ekuitas sebesar Rp 3,02 triliun dan liabilitas sebesar Rp 3,35 triliun.

Sementara itu, kas dan bank akhir periode tercatat sebesar Rp 24,66 miliar per 31 Maret 2020. Angka ini turun 88,73% dibanding kas dan bank awal tahun tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 219,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×