Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dinilai terus mengalami pergeseran. Kementerian Pertanian melihat, porsi beras premium kian mendominasi permintaan pasar.
klaim stok beras premium di pasar induk ini lebih banyak meningkat daripada beras medium.
Pada tahun 2014, porsi beras premium 35%, sedangkan medium 65% dari cakupan stok beras yang ada. Saat itu, ada 7 varietas beras premium.
Pada tahun 2015, kondisi berbalik. Beras premium meraup porsi 60%, sedangkan beras medium 40% dengan alasan kemarau panjang dan produksi beras cukup bagus dan ada varietas medium saat itu.
Tahun 2016 dan tahun 2017, persentasinya menjadi 70% beras premium dan 30% medium. Tahun 2018, ada dua beras medium IR 64 III dan Muncul III, sehingga komposisinya menjadi 84% beras premium dan medium 26%.
Di Pasar Induk Cipinang, saat ini harga beras tertimbang itu Rp 11.390, yaitu dengan harga medium Rp 8.700 dan beras premium adalah Rp 12.300.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi menyebutkan bahwa pergeseran stok varietas beras premium di Pasar Induk Cipinang masih normal.
Hal ini ia sampaikan usai menerima laporan dari Presiden Direktur PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo.
"Normal kok. Laporannya ada 50.000 ton beras (premium)," kata Agung di Kementerian Pertanian, Selasa (30/10).
Ia menegaskan, pasokan beras hingga akhir tahun di DKI Jakarta masih cukup.
Banyaknya varietas beras premium ini dinilai karena faktor cuaca dan permintaan. Ditambah lagi Bulog memiliki cadangan beras 1,5 juta ton yang tersebar di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia. Stok tersebut siap disalurkan bila dibutuhkan pemerintah baik untuk bencana alam maupun intervensi pasar guna menjaga stabilisasi harga.
"Stok beras cukup. Ini musim hujan maka penggilingan padi bisa melakukan penghilinggan lebih banyak. Jadi kalau di bilang kurang itu tidak benar. Kalau tidak ada permintaan, mereka enggak akan bikin beras premium. Ini juga didorong oleh konsumen," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News