kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Stok daging seret, pengusaha desak buka kran impor


Senin, 09 April 2012 / 16:57 WIB
Stok daging seret, pengusaha desak buka kran impor
ILUSTRASI. Subsidi listrik. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Edy Can

JAKARTA. Para pengusaha meragukan jumlah sapi versi pemerintah. Mereka berharap bisa melakukan survei bersama pemerintah untuk mengetahui secara riil pasokan daging di lapangan.

Ketua Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Suharjito beralasan, pengusaha masih kesulitan menyuplai daging sapi sesuai permintaan pasar. "Kalau memang mereka bilang stok masih ada 8.000 ton, itu ada di mana, kami siap borong untuk memenuhi pasokan kami," kata Suharjito ke KONTAN, Senin (9/4).

Pekan ini, sejumlah perhimpunan pengusaha mulai dari importir, distributor, industri olahan, hingga pengusaha ritel akan meminta pemerintah membuktikan keberadaan pasokan daging sapi. Menurutnya, sudah banyak gudang milik distributor yang kosong dan tak lagi bisa menyuplai kebutuhan pasar. Akibatnya, sebanyak 40% perusahaan distributor dari 275 anggota ADDI telah kehabisan pasokan dan berhenti beroperasi.

Direktur Utama CV Sicma Inti Utama Herman Tanu Setiawan juga mengaku kesulitan mencari daging sapi untuk bahan baku pembuatan sosis. Jika ada, dia bilang harganya sudah tinggi. Harga daging sapi untuk industri olahan saat ini telah mencapai Rp 54.000 per kg atau meningkat sebanyak 17,3% dari pada harga nomal mencapai Rp 46.000 per kg.

Sekarang ini, Herman mengaku belum bisa menambah pasokan daging sapi lantaran sejumlah distributor juga telah kehabisan stok. "Keberadaan daging tidak jelas, sudah harga mahal kami harus menunggu datangnya pasokan dari distributor," imbuhnya.

Karena itu, Satria Hamid, Head of Public Affairs PT Carefour Indonesia sekaligus Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mendesak pemerintah segera membuka keran impor daging sapi. Menurutnya, pasokan sapi bakalan juga tidak menjadi solusi karena harganya juga terlampau mahal, yakni telah mencapai Rp 27.000 per kg dari harga normal Rp 24.000 per kg.

Dia mengungkapkan, suplai daging sapi ke PT Carefour sejak satu bulan terakhir telah berkurang sebesar 25% atau normalnya mencapai 5,5 ton per hari dan kini turun menjadi 4,2 ton per hari. Akibatnya, harga daging sapi pun melonjak menjadi Rp 79.500 per kg atau naik 22,2% dari harga normal sekitar Rp 65.000 per kg.

Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Kementerian Pertanian menyatakan pasokan daging sapi untuk wilayah Jabodetabek masih aman hingga Juli mendatang. Di mana jumlah stok saat ini, untuk daging sapi beku di sejumlah gudang importir masih ada sekitar 8.000 ton dan sapi bakalan sekitar 35.000 ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×