Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai alasan menjadi faktor mengapa konsumen membeli sebuah mobil. Selain spesifikasi produk, hal lain yang menjadi daya pikat adalah terjangkaunya harga jual produk. Tidak heran, bila produk mobil-mobil murah banyak diburu.
Strategi tersebut nampaknya menjadi jurus jitu bagi pabrikan otomotif asal China. Tengok saja, Wuling Motors yang kebanjiran pesanan sejak pertama kali produknya diluncurkan di tanah air pada pertengahan tahun lalu.
Sekadar mencontohkan, Wuling Cortez 1.5 yang dirilis tahun ini dijual dengan harga sekitar Rp 193,8 juta. Sementara Wuling Cortez 1.5C dihargai Rp 203,8 juta. Harga tersebut jauh di bawah Toyota Avanza 1,5 transmisi manual yang harganya mencapai
Rp 221,1 juta.
Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors mengatakan, efisiensi menjadi kunci harga jual mobil produksi Wuling dapat ditekan. "Dari sisi harga jual juga turun karena punya konten lokal. Misalnya Confero mempunyai konten lokal 56% dan Cortez sebesar 50%," kata Dian kepada KONTAN, Rabu (2/5).
Tahun lalu, Wuling mampu meraih penjualan memuaskan. Hanya dalam waktu enam bulan, jumlah mobil yang terjual mencapai 5.050 unit. Melihat prestasi yang baik tersebut, Wuling Motors menargetkan penjualan tahun ini sebanyak 30.000 unit. Beberapa model baru juga disiapkan untuk melengkapi portofolio mobil produksinya.
Efisiensi Wuling tidak lepas dari terbangunnya pabrik berkapasitas 120.000 unit per tahun yang menelan investasi hingga mencapai US$ 700 juta.
Selain itu, dalam memenuhi kebutuhan komponennya, Wuling tercatat bekerjasama dengan berbagai supplier. Perinciannya, 14 supplier berasal dari China, satu supplier asal Amerika Serikat dan satu supplier dari Jerman.
Sementara, Franz Wang, Marketing Director of PT Sokonindo Automobile (DFSK) menjelaskan, harga jual yang bersaing menjadi strategi untuk menarik minat konsumen. Selain program garansi yang ditawarkan.
Salah satu mobil keluaran Sokonindo Automobile yakni Glory 580 ditawarkan dengan rentang harga antara Rp 220 juta hingga 350 juta. Lebih rendah dibandingkan harga Toyota Rush yang dibanderol Rp 239,9 juta sampai Rp 261 juta.
Alexander Barus, CEO Sokonindo Automobil menambahkan, salah satu kunci untuk memenangkan pasar otomotif ialah research and development (R&D) di berbagai negara termasuk Indonesia. Rantai pasokan komponen internasional juga menjadi jaminan terhadap produk yang diproduksi. DFSK telah bekerjasama dengan supplier tingkat dunia seperti Bosch, TRW, Delphi dan YFJCI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News