kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Supra Boga Lestari (RACH) Merespons Pelemahan Rupiah


Rabu, 12 Oktober 2022 / 20:29 WIB
Strategi Supra Boga Lestari (RACH) Merespons Pelemahan Rupiah
Pembukaan Ranch Market Lippo Mall: Suasana saat pembukaan Ranch Market di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Jumat (12/11/2021). Strategi Supra Boga Lestari (RACH) Merespons Pelemahan Rupiah.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) mengatakan pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) makin berdampak luas pada kenaikan harga barang-barang impor. 

Sebelumnya harga barang-barang impor sudah mengalami kenaikan sejak terjadinya perang Rusia-Ukraina. Hal ini juga berimbas pada produk-produk RANC yang pasokan berasal dari impor luar negeri.

"Kenaikan harga barang-barang impor ini bukan hanya karena melemahnya rupiah, tetapi sejak terjadinya perang Rusia-Ukraina sudah berefek kepada semua barang, hampir semua barang impor ini mengalami kenaikan," kata Chief Merchandising & Marketing Officer Maria Suwarni kepada Kontan (12/10).

Baca Juga: Begini Jurus Supra Boga Lestari (RANC) Kejar Pertumbuhan Kinerja hingga Tutup Tahun

Saat ini produk-produk yang dijual RANC 60% merupakan produk impor, meskipun demikian RANC tetap optimistis jika permintaan tetap ada, karena market perusahaan yang menyasar masyarakat berpenghasilan menengah ke atas.

 

"Produknya berasal dari berbagai negara, ada yang dari Malaysia, Australia dan negara lainnya. Target market kita juga middle hingga middle up, yang mana mereka juga ada permintaan untuk produk-produk impor ini," kata Maria kepada Kontan (12/10).

Menanggapi hal tersebut, Maria mengaku saat ini RANC berupaya mengurangi ukuran produk mereka dibandingkan sebelumnya, hal ini dikarenakan harga pasokan bahan baku produk impor dari luar negeri turut menyesuaikan dengan kenaikan harga. 

Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Menargetkan Laba Bersih Tumbuh 50% Tahun Ini

Selain itu Maria juga mengatakan strategi ini dilakukan tanpa harus menaikkan harga lebih tinggi lagi.

"Kita melakukan strategi terkait kenaikan harga ini dengan mengurangi size produk, yang tadinya ukurannya 400 milli, jadi 200 milli, namun tidak menaikkan harga tinggi, Karena kalau produk naik terus, siapa yang mau beli lagi," kata ut Maria kepada Kontan (12/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×