kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Subholding Upstream Pertamina Terapkan 3 Strategi Eksplorasi Masif


Senin, 25 April 2022 / 21:46 WIB
Subholding Upstream Pertamina Terapkan 3 Strategi Eksplorasi Masif
ILUSTRASI. Pertamina Hulu Energi memacu kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber daya baru sebagai upaya mempertahankan produksi.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi memacu kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber daya baru sebagai upaya mempertahankan produksi. Direktur Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina, Medy Kurniawan mengatakan, ada tiga strategi inisiatif yang dilakukan oleh Subholding Upstream Pertamina dalam melakukan eksplorasi.

Pertama berupa aset WK existing dimana kontribusi eksplorasi dibutuhkan dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi migas eksisting. Kedua, strategi new ventures dimana Subholding Upstream Pertamina mencari potensi eksplorasi yang baru. “Ketiga, strategi partnership untuk sharing risk & cost serta technology & knowledge transfer melalui akselerasi proses kerjasama dan joint bidding domestic serta luar negeri,’’ ujar Medy dalam keterangan tertulis.

Sampai Maret 2022 ini, Subholding Upstream Pertamina telah mengebor dua sumur yaitu Sungai Gelam Timur-1 (SGET-1) dan Manpatu-1X. Hasilnya, Subholding Upstream Pertamina berhasil menemukan sumber daya migas. 

Baca Juga: SKK Migas: Prospek Penemuan Migas Indonesia Masih Menarik

Kegiatan eksplorasi lainnya,Subholding Upstream Pertamina juga sedang melakukan pemboran di Camelia-001, Sungai Rotan-1, BDA-2X, Wiela-001 di wilayah Sumatera dan Phoenix-1 di wilayah Kalimantan. Rencananya, akan dilakukan pemboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur pada sepanjang 2022 ini.

Selain mengebor di wilayah kerja eksisting, Subholding Upstream Pertamina juga melakukan kegiatan new ventures di wilayah terbuka dalam pemenuhan Komitmen Kerja Pasti WK Jambi Merang (KKPJM).

‘’Kegiatan new ventures di wilayah terbuka ini bertujuan  mendapatkan wilayah kerja eksplorasi baru untuk mencari potensi giant discovery,’’ imbuh Medy. 

Baca Juga: Pertamina Bakal Genjot Kinerja Hulu Migas di Sisa Tahun Ini

Lebih lanjut, Medy bilang bahwa melalui inisiasi partnership dengan NOC/IOC melalui joint study agreement (JSA) yang difokuskan pada Area of Interest hasil dari KKPJM sementara ini sudah ditemukan sebanyak 7 area dari kegiatan 2D seismic sepanjang 32.215 km dan 5 regional study G&G  meliputi dari 123 cekungan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Medy, Subholding Upstream menerapkan beberapa teknologi terkini dalam  melakukan eksplorasi. Teknologi yang dimaksud antara lain 2D Seismic Broadband dengan panjang lintasan lebih dari 30.000 km. Survei ini disebut-sebut sebagai Survei Seismic Offshore terpanjang di Asia Pacific selama 10 tahun terakhir.

Baca Juga: Produksi Migas Tak Optimal, Waspada Defisit Anggaran Melebar

Sementara itu, beberapa teknologi lainnya yang diterapkan antara lain 2D Vibroseis Acquisition di Subvulkanik Jawa, Pseudo 3D Seismic Reprocessing, dan survei eFTG-FTG atau Full Tensor Gradiometry. Medy berujar, teknologi eFTG (enhanced) ini baru pertama kali digunakan di Indonesia  dan dilakukan di wilayah Papua, tepatnya di Kepala Burung, dan survei FTG dilakukan di Akimeugah. 

“Selain strategi new venture dan partnership di wilayah terbuka, penerapan teknologi tepat guna  dibutuhkan dengan tujuan untuk  mengurangi subsurface uncertainty sehingga target dapat tercapai,’’ pungkas Medy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×