kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Substitusi impor frame sepeda, IKM alat angkut diberi latihan pengelasan


Minggu, 15 November 2020 / 11:39 WIB
Substitusi impor frame sepeda, IKM alat angkut diberi latihan pengelasan
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan kerangka sepeda di pabrik sepeda PT Insera Sena di Desa Wadungasih, Bunduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (3/8/2020). ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kecil menengah (IKM) alat angkut mulai merambah produksi komponen sepeda sebagai substitusi kebutuhan impor. Hal ini juga sebagai upaya menangkap peluang dari tren penjualan sepeda yang kian meningkat.

"Pertengahan tahun 2020, penjualan sepeda mengalami peningkatan hingga empat kali lipat bila dibandingkan dengan penjualan tahun lalu. Ini merupakan peluang besar bagi IKM kita, termasuk sektor alat angkut untuk bisa ikut berkontribusi," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih dalam keterangan resminya, Minggu (15/11).

Dirjen IKMA menuturkan, pihaknya mendorong IKM alat angkut memproduksi frame sepeda sebagai salah satu komponen utama. Namun demikian, dalam membuat rangka sepeda tersebut, diperlukan teknik pengelasan yang benar untuk menjamin keselamatan pengendaranya. "Untuk itu, melalui program pembinaan terhadap IKM alat angkut, kami memberikan pendampingan bimbingan teknis tentang pengelasan. Kegiatan ini sudah kami laksanakan bagi IKM alat angkut di Kabupaten Tasikmalaya beberapa waktu lalu," paparnya.

Baca Juga: Intip daftar harga terbaru sepeda gunung Polygon Premier, handal di kelas menengah

Menurut Gati, teknik pengelasan merupakan teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam penambah sehingga menghasilkan sambungan yang kontinyu.

Welder atau SDM yang melakukan pengelasan perlu didukung pengetahuan dasar pengelasan dan juga perlu memiliki keterampilan teknis dalam hal penggunaan alat dan mesin las, persiapan mengelas, cara pengelasan, serta pencegahan dan perbaikan kesalahan las agar dapat memberikan hasil pengelasan yang berkualitas," ungkapnya.

"Ditjen IKMA Kemenperin bertekad untuk terus mendorong penguatan daya saing IKM alat angkut melalui peningkatan di sisi Quality, Cost, dan Delivery (QCD). Salah satunya melalui bimbingan teknis untuk penguatan kompetensi SDM di sektor IKM," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Gati, pihaknya melaksanakan program kegiatan yang diyakini mampu mendorong peningkatan permintaan produk IKM di Indonesia. Berikutnya, pemberian fasilitasi mesin dan peralatan, pendampingan tenaga ahli, serta fasilitasi sertifikasi produk maupun kompetensi SDM.

Baca Juga: Berikut daftar harga sepeda gunung United Venus keluaran 2020, hemat di kantong

Industri alat angkutan merupakan sektor yang memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional, sebut Gati. Hal ini terlihat dari nilai investasi di sektor tersebut yang mencapai Rp 8,39 triliun pada tahun 2019 atau masuk dalam lima besar sektor industri dengan nilai investasi terbesar setelah industri makanan, industri logam, serta industri kimia dan farmasi.

Selanjutnya: Dilengkapi dual suspensi, harga sepeda gunung Polygon seri Rayz cukup terjangkau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×