kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.305   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.199   85,36   1,20%
  • KOMPAS100 1.050   12,00   1,16%
  • LQ45 810   8,01   1,00%
  • ISSI 232   2,92   1,27%
  • IDX30 421   4,28   1,02%
  • IDXHIDIV20 494   4,12   0,84%
  • IDX80 118   1,20   1,03%
  • IDXV30 120   1,65   1,39%
  • IDXQ30 136   1,10   0,82%

Sukanto Tanoto, APP dan Suzano Bersaing Akuisisi Bisnis Tisu Kimberly Clark


Kamis, 24 April 2025 / 14:57 WIB
Sukanto Tanoto, APP dan Suzano Bersaing Akuisisi Bisnis Tisu Kimberly Clark
ILUSTRASI. Pabrik Kimberly-Clark Softex di Karawang, Jawa Barat.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Tiga perusahaan besar yaitu Royal Golden Eagle (RGE) dari Asia Tenggara, Asia Pulp & Paper (APP) dari Indonesia, dan Suzano SA dari Brasil sedang bersaing untuk membeli bisnis tisu milik Kimberly-Clark dengan nilai sekitar US$ 4 miliar.

Menurut beberapa sumber dikutip Reuters, ketiga perusahaan ini sedang mempelajari bisnis tersebut secara mendalam (proses due diligence) dan diperkirakan akan mengajukan penawaran resmi pada pertengahan Mei. Kimberly-Clark, yang terkenal sebagai produsen tisu merek Kleenex, menyewa dua perusahaan keuangan besar, Goldman Sachs dan Centerview Partners, untuk membantu penjualan ini.

Penjualan ini adalah bagian dari rencana Kimberly-Clark untuk merapikan bisnisnya dan mengurangi biaya. Unit tisu yang dijual ini menghasilkan keuntungan sekitar US$ 500 juta setiap tahun sebelum dikurangi pajak dan biaya lainnya.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Impor Trump Berpotensi Lemahkan Daya Saing Pulp dan Kertas Indonesia

Kimberly-Clark belum memberikan komentar resmi soal ini. Begitu juga dengan RGE dan Suzano yang menolak berkomentar, sementara APP belum memberikan jawaban.

Penjualan ini terjadi di tengah tantangan ekonomi bagi Kimberly-Clark, terutama karena tarif dagang yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang membuat biaya perusahaan naik dan memaksa mereka memangkas perkiraan laba. Namun, bisnis tisu internasional mereka tidak terlalu terdampak tarif, dan bahkan mendapat untung dari nilai tukar dolar AS yang melemah.

RGE, milik pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto, sedang agresif memperluas bisnis ke berbagai negara. Tahun lalu, RGE mengalahkan APP dalam membeli 52% saham perusahaan tisu dan popok Vinda senilai US$ 3,4 miliar. Tahun ini, RGE membeli seluruh saham Vinda dan menjadikannya perusahaan privat.

Suzano juga sedang mencari peluang ekspansi. Tahun lalu, mereka nyaris membeli perusahaan AS, International Paper, dalam kesepakatan sekitar US$ 15 miliar, tapi tidak jadi. Pada 2022, Suzano sudah lebih dulu membeli bisnis tisu Kimberly-Clark di Brasil.

Kimberly-Clark akan merombak bisnisnya agar lebih efisien dan hemat biaya.

Selanjutnya: 5 Buah Penurun Kadar Kolesterol Tinggi Paling Cepat yang Layak Dicoba

Menarik Dibaca: Cerah Sepanjang Hari tapi Hujan di Sini, Cek Ramalan Cuaca Besok (25/4) di Jawa Timur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×