kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sulfindo bantah adanya rencana akuisisi oleh SCG


Kamis, 05 Januari 2012 / 15:06 WIB
Sulfindo bantah adanya rencana akuisisi oleh SCG
ILUSTRASI. Memakai masker adalah salah satu pencegahan Covid-19 yang efektif. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Nurfahmi Budi Prasetyo | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Sulfindo Adiusaha membantah keras kabar akuisisi perusahaan oleh Siam Cement Group(SCG). "Tidak benar beritanya, sudah sering beredar kabar seperti itu. Yang jelas kami inginnya IPO, kalau yang berminat akuisisi memang banyak," ujar Robinson Huang, Manajer Divisi Pemasaran dan Penjualan PT Sulfindo Adiusaha kepada KONTAN, Kamis (5/1).

Robinson menegaskan, sampai saat ini tidak ada proses akuisisi dengan siapa pun. Menurutnya, investor asing memang banyak yang ingin mendekati Sulfindo untuk melakukan akuisisi. Namun, keinginan Sulfindo tetap berupa pelepasan saham umum perdana atau Initial Public Offering (IPO).

Seperti yang sudah diberitakan KONTAN sebelumnya, Presiden Direktur PT Sulfindo Adiusaha, Diana Lumakso mengatakan, proses IPO Sulfindo hanya menunggu waktu yang tepat. Namun, saat dikonfirmasi mengenai isu hampir terjadinya kesepakatan antara Siam Cement dengan Sulfindo, Diana enggan berkomentar dengan alasan masih di luar negeri.

Bantahan pihak Sulfindo itu bertentangan dengan kabar yang sebelumnya diberitakan KONTAN. SCG, konglomerasi bisnis bahan bangunan dan chemical asal Thailand itu menyatakan telah memasuki tahap akhir untuk mengakuisisi 100% saham Sulfindo.

Dalam pembelian tersebut, SCG bermaksud menguasai keseluruhan saham milik Sulfindo. "Kami ingin 100% saham Sulfindo," kata Padungdej Indralak, Direktor Eksekutif SCG untuk Indonesia di Bangkok, (4/1).

Walaupun enggan merinci rencana bisnisnya lebih detail lagi, tapi Padungdej mengungkapkan, rencana itu sudah mendekati akhir. "Pilihan sekarang "ya" atau "tidak, karena sekarang masih bicara harga," kata Padungdej. Bagi SCG, sektor industri petrokimia di Indonesia memiliki potensi besar. Sebab, kebutuhan untuk petrokimia masih banyak diimpor dari berbagai negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×