kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumitomo, Mitsubishi dan Mitsui bersaing jadi mitra Pertamina Power di Bangladesh?


Rabu, 06 November 2019 / 09:27 WIB
Sumitomo, Mitsubishi dan Mitsui bersaing jadi mitra Pertamina Power di Bangladesh?
ILUSTRASI. Logos of Sumitomo Corp are seen after the company's initiation ceremony at its headquarters in Tokyo, Japan April 2, 2018.


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina Power Indonesia (PPI) kabarnya akan mencari patner Jepang lain untuk menggantikan Marubeni yang pecah kongsi di proyek IPP Bangladesh.

Dalam proyek pembangkit berkapasitas 1.200 MW tersebut, Marubeni menjadi salah satu partner Pertamina sejak Agustus 2017. Namun sejak Juni 2019 lalu, perjanjian konsorsium dengan Marubeni sudah berakhir dan tidak diperbaharui.

Baca Juga: Kongsi Pertamina Power-Marubeni di PLTGU Jawa-1 retak, PLN: Tak boleh ganti kongsi

Informasi yang sampai ke Kontan.co.id, Mitsubishi, Sumitomo, dan Mitsui berpeluang menggantikan Marubeni untuk berpatner di IPP Bangladesh.

Namun sayang, Ginanjar Direktur Utama Pertamina Power saat dihubungi hanya menjawab singkat. "Saya tidak tahu," imbuh dia ke Kontan.co.id, Selasa (6/11).

Kontan.co.id juga mendapat kabar bahwa pemilihan mitra baru sedang berlangsung dengan merujuk dari keputusan direksi saat Direktur Utama Massa Manik. Sayangnya, Kontan belum mendapatkan kabar itu secara lengkap serta surat resmi jika benar ada pergantian patner itu.

Bagaimana dengan PLTGU Jawa 1? apakah Marubeni juga akan diganti? Ginanjar juga belum mau bicara soal patner yang dikabarkan retak tersebut. Namun dalam suratnya terlihat bahwa Pertamina Power dan Marubeni sedang berseteru.

Baca Juga: Pertamina-Marubeni-Sojitz pisah, bagaimana nasib PLTGU Jawa-1 dan PLTGU Bangladesh?

Seperti diketahui, konsorsium PPI-Marubeni-Sojitz tersebut menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 berkapasitas 1.760 Megawatt (MW). Dalam membangun PLTGU Jawa-1, PPI-Marubeni mengantongi saham masing-masing 40%, sementara 20% sisanya dimiliki oleh Sojitz Corporation.

Saat ini, progres PLTGU Jawa-1 mencapai 39% dan ditargetkan selesai pada 2021 mendatang. Pembangkit yang dibangun di Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat ini menelan biaya sebesar US$ 1,8 miliar.

Baca Juga: Kisruh PLTGU Jawa 1, Dirut PLN Sripeni Inten bertemu dengan Dirut Pertamina Power

Hingga sekarang, PLTGU yang terintegrasi dengan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) itu telah menyerap dana sebanyak US$ 275 juta. Asal tahu saja, PLN dan konsorsium Pertamina Power, Marubeni dan Sojitz korporation sudah menandatangani PPA sejak 31 Januari 2017 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×