kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Summarecon masuk Bali lewat hotel


Rabu, 25 Juli 2012 / 08:05 WIB
Summarecon masuk Bali lewat hotel
ILUSTRASI. Suasana di Menara BTN, Jakarta, Senin (23/10).


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pulau Bali masih menjanjikan bagi bisnis properti. Lihat saja PT Summarecon Agung Tbk yang berminat mendirikan hotel di pulau dewata. Tidak tanggung-tanggung, mereka akan membangun dua hotel sekaligus.

Hotel yang pertama adalah berbintang lima sedangkan yang kedua berbintang empat. Keduanya sama-sama berlokasi di pesisir Selatan Bali. Namun Presiden Direktur PT Summarecon Agung, Johanes Mardjuki enggan membocorkan lokasi persisnya. "Hotel bintang lima perizinannya sudah kami dapat. Awal tahun depan sudah bisa mulai dibangun," ujar Johanes kepada KONTAN.

Pembangunan hotel perdana Summarecon di Bali diperkirakan menelan waktu dua tahun. Sedangkan hotel bintang empat diharapkan mulai dibangun tidak lama setelah hotel bintang lima, yaitu semester satu tahun depan.

Sayang, Johanes belum bisa menjelaskan jumlah kamar serta fasilitas hotel lantaran desainnya belum final. Karena alasan yang sama, Johanes pun belum bersedia mengungkapkan nilai investasi yang perusahaan properti ini siapkan. Yang pasti, masing-masing hotel menempati lahan seluas sekitar 3,5 hektare untuk yang bintang lima dan 1 hektare bagi bintang empat.

Johanes mengaku tertarik masuk bisnis perhotelan di Bali lantaran melihat peluang bisnisnya masih mengangga lebar. "Buktinya turis makin banyak saja. Bukan hanya turis asing, sekarang turis lokal daya belinya juga kuat," terangnya. Makanya, Summarecon Agung memutuskan untuk mendesain hotelnya sebagai hotel berbintang untuk membidik kelas menengah sampai atas.

Setelah kedua hotel baru di Bali beroperasi, Johanes berharap recurring income Summarecon Agung bisa ikut terkerek dari saat ini sebesar 30% menjadi 40%. Perusahaan merasa perlu menambah porsi pendapatan rutin ini. Pasalnya, kalau hanya mengandalkan penjualan properti tidak stabil. Saat ini pendapatan rutin Summarecon terbesar disumbang dari Mal Kelapa Gading (MKG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×