Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menyambut baik rencana pemerintah untuk menggandeng swasta mengembangkan kawasan pemukiman berorientasi Transit Oriented Developement (TOD).
SMRA tengah menunggu perkembangan sambil melihat kemungkinan apakah kota-kota mandiri yang mereka kembangkan saat ini bisa terkoneksi dengan angkutan umum massal.
"Namun kami belum ada rencana pengembangan TOD di luar kota mandiri Summarecon," kata Adrianto P. Adhi, Direktur Utama SMRA pada KONTAN, Selasa (1/8).
Adrie memandang, pengembangan TOD saat ini sangat bagus mengingat kondisi jalanan di Jabodetabek sangat macet. Menurutnya, sudah saatnya pemerintah terus mengakampanyekan penggunaan transportasi publik yang bagus dikombinasikan dengan TOD yang bisa menjadi pusat pengembangan komersial.
Saat ini, SMRA telah mengembang lima township atau kota mandiri. Empat diantaranya ada di Jabodetabek yakni Summarecon Serong, Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang. Sedangkan di luar Jabodetabek ada di Summarecon Bandung.
Seperti diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan menggandeng swasta dalam pengembangan TOD di sekitar stasiun Light Rail TRansit (LRT) Jabodetbek. Kerja sama ini ditawarkan ke swasta agar pendanaan proyek LRT lebih efisien.
Saat ini, pemerintah tengah menyusun petunjuk teknis terkait lelang tersebut. Diperkirakan ada sekitar 50 ha luas lahan TOD LRT yang siap dikembangkan.
Sementara semula pengembangan proyek TOD diserahkan pemerintah ke PT Kereta Api Indonesia (KA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) selaku BUMN yang ditugaskan untuk membangun proyek tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News