kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Surya Citra Media (SCMA) Proyeksi Bisnis Membaik di Semester II-2023


Minggu, 27 Agustus 2023 / 13:46 WIB
Surya Citra Media (SCMA) Proyeksi Bisnis Membaik di Semester II-2023
ILUSTRASI. Surya Citra Media (SCMA) memproyeksikan laju bisnis di semester II-2023 lebih baik dari semester I-2023


Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten televisi, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memproyeksikan laju bisnis di semester II-2023 membaik dibandingkan semester pertama. Namun demikian, performanya belum akan sekuat periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Surya Citra Media Rusmiyati Djajaseputra menjelaskan bahwa kinerja SCMA di semester I-2023 cukup terdampak oleh penerapan kebijakan Analog Switch Off (ASO). Hal ini tercermin dari kondisi kinerja keuangan perusahaan selama paruh pertama lalu.

“Semester pertama 2023 memang sangat terpengaruh dari dampak pelaksanaan ASO, terutama yang terjadi di kuartal IV-2022 dan masih berlanjut secara bertahap di semester pertama 2023,” ujar Rusmiyati, kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/8).

Apabila menilik laporan keuangan, SCMA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 3,03 triliun di semester I-2023. Raihan itu turun 4,14% secara tahunan (YoY) dari Rp 3,16 triliun.

Baca Juga: Ada Suntik Mati TV Analog, Surya Citra Media (SCMA) Yakin Belanja Iklan Bisa Pulih

Penurunan pendapatan tersebut, terutama disebabkan merosotnya pendapatan iklan sebesar 4,85% yoy menjadi Rp 3,13 triliun. Sedangkan pada semester I-2022 pendapatan iklan SCMA mencapai Rp 3,29 triliun.

Rusmiyati memaparkan, menurunnya pendapatan iklan tidak hanya disebabkan oleh penerapan kebijakan ISO saja, melainkan kombinasi dari beberapa faktor lainnya, seperti  kondisi makro ekonomi, penurunan belanja iklan e-commerce, dan juga perusahaan FMCG multinasional.

Memasuki semester kedua, kata dia, meskipun sudah mulai terlihat ada peningkatan dalam belanja iklan, namun realisasinya tetap di bawah performa pada periode yang sama tahun 2022.

“Kami berharap semester kedua ini dapat membaik walaupun keadaan akan sangat tergantung kepada makro ekonomi dan politik di Indonesia,” pungkas dia.

 

Per semester I-2023, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SCMA menyusut 88,74% menjadi Rp 69,36 miliar di semester I-2023 dari Rp 616,43 miliar pada semester I-2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×