kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swiss gelontorkan Rp 110 miliar untuk vokasi industri Indonesia


Minggu, 28 Januari 2018 / 12:30 WIB
Swiss gelontorkan Rp 110 miliar untuk vokasi industri Indonesia


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Swiss sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama terkait pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas.

Kolaborasi yang dinamakan The Skills for Competitiveness (S4C) Project ini bertujuan untuk memberikan terobosan dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai kebutuhan dunia industri.

“Pemerintah Swiss akan memberikan bantuan sebesar Rp110 miliar dalam bentuk fisik dan pelatihan untuk empat sekolah vokasi Kementerian Perindustrian dan satu milik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," kata Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto di Davos, Swiss, akhir pekan ini.

Komitmen bilateral ini ditandai melalui penandatanganan MoU antara Menperin RI dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos.

Keempat sekolah vokasi Kemenperin yang akan dibantu, yaitu Politeknik Baja Batulicin, Kalimantan Selatan, Politeknik Logam Morowali, Sulawesi Tengah, Politeknik Kayu dan Pengolahan Kayu Kendal, Jawa Tengah, serta Akademi Komunitas Industri Logam Bantaeng, Sulawesi Selatan. Sementara itu, satu sekolah milik Kemenristekdikti adalah Politeknik Pemrosesan Ikan Jember, Jawa Timur.

Menurut Airlangga, kerja sama kedua belah pihak ini akan meliputi beberapa aktivitas seperti manajemen, kuliah dan pelatihan, penambahan kurikulum, serta penyiapan jejaring dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi. "Mereka berkomitmen mendanai fase pertama selama empat tahun proyek," ujarnya.

Hasil pelaksanaan program pendidikan vokasitersebut, Kemenperin telah melakukan penyelarasan sebanyak 35 program studi yang dibutuhkan industri saat ini untuk diterapkan pada kurikulum di SMK. Menteri Schneider-Ammann menjelaskan, program ini akan diimplementasikan oleh Swisscontact dengan SITECO dan Fachhochschule Biel, yang akan didesain sebagai program delapan tahun. "Pada fase pertamanya dimulai pada 1 Februari 2018," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×