Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Jane Aprilyani
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TÜV Rheinland Indonesia, bagian dari TÜV Rheinland Group, meresmikan perusahaan barunya, PT TÜV Rheinland Medika Indonesia yang menawarkan layanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan perusahaan.
TÜV Rheinland Medika Indonesia memastikan berbagai perusahaan dan pekerjanya mampu memenuhi kepatuhan terhadap regulasi kesehatan kerja, sekaligus meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan produktivitas operasi usahanya.
Waluyo, Koordinator Kelompok Substansi Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan, mengungkapkan, sejauh ini ada 140 juta tenaga kerja aktif di Indonesia yang membutuhkan kepastian fasilitas kesehatan di perusahaan.
Di sisi lain, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Waluyo meyakini, harus menjadi perhatian banyak perusahaan.
"Peningkatan pelayanan kesehatan bagi para pekerja adalah aspek penting dalam memastikan lingkungan kerja yang sehat dan produktif," katanya saat peresmian PT TÜV Rheinland Medika Indonesia, Senin (17/2).
"Kehadiran TÜV Rheinland Medika Indonesia diharapkan mampu menjadi solusi yang efektif dalam menjawab kebutuhan berbagai mperusahaan dalam memenuhi kewajiban kesehatan kerja, sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujar dia.
Baca Juga: Bisa Online / Datang Ke Puskesmas, Ini Cara Cek Kesehatan Gratis Kado Ulang Tahun
TÜV Rheinland Medika Indonesia menyadari, masifnya pertumbuhan angkatan kerja haruslah dibarengi dengan upaya serius perusahaan dalam menangani masalah kesehatan pekerja dengan layak, baik kemampuan dari segi volume, frekuensi, maupun kualitas layanannya.
Satria Wira Nayoan, Managing Director of TÜV Rheinland Medika Indonesia, menjelaskan, perusahaannya hadir untuk menyediakan layanan kesehatan kerja yang fokus menyasar perusahaan.
Namun, Satria meyakini, TÜV Rheinland Medika Indonesia, pengguna layanan kesehatan juga bisa digunakan untuk perorangan.
Sejauh ini, Satria bilang, layanan TÜV Rheinland Medika Indonesia mencakup berbagai macam aspek pemeriksaan kesehatan wajib atau medical check-up, pelatihan kesehatan bersertifikasi, hingga berbagai solusi tenaga medis yang dapat disesuaikan dengan aneka kebutuhan usaha.
"Kalau investasi pembukaan klinik TÜV Rheinland Medika Indonesia masih confidential. Namun kalau harga layanannya sama dengan kompetitor lain sekitar Rp 600.000 keatas," sebutnya kepada KONTAN.
Markus Dohm, Business Executive Vice President People & Business Assurance di TÜV Rheinland Group, menyatakan, sebagai bagian dari komitmen global, TÜV Rheinland berperan aktif membantu perusahaan di seluruh dunia dalam meningkatkan standar keselamatan, kesehatan, dan lingkungannya.
"Lewat layanan TÜV Rheinland Medika Indonesia, kami berusaha senantiasa mendukung keberlanjutan produktivitas tenaga kerja melalui solusi kesehatan kerja yang inovatif dan sesuai dengan praktik tata kelola terbaik berbagai industri," ungkap Markus.
Baca Juga: Nexmedis Raih Pendanaan dari East Ventures dan Forge Ventures
Selain pelayanan baku kesehatan, TÜV Rheinland Medika Indonesia juga mampu menghadirkan pendekatan pengobatan preventif yang mencakup kedokteran kerja, manajemen kesehatan kerja, hingga pemeriksaan kesehatan berbasis penilaian risiko kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan rutin (MCU) juga menjadi salah satu aspek utama dalam program kesehatan dan keselamatan kerja yang ditawarkannya.
TÜV Rheinland Medika Indonesia menjamin adanya layanan pemeriksaan kesehatan dengan standar tinggi.
Dalam paket dasar MCU, misalnya, sudah meliputi konsultasi dengan spesialis kedokteran kerja dalam menentukan parameter pemeriksaan berdasarkan analisis risiko pekerjaan dan penilaian kelayakan kerja.
Pemeriksaan dapat dilakukan di lokasi kerja, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, agar perusahaan dapat cepat memperoleh laporan yang andal dan akurat dari para pekerjanya.
Dengan adanya sistem manajemen data MCU berbasis web, TRMI menjamin perusahaan yang ditanganinya, mudah mengakses dan menganalisis data kesehatan tenaga kerja dengan lebih efisien.
Keuntungannya, pihak majikan akan mudah dan cepat mengambil keputusan yang berbasis data, dalam menetapkan strategi kesehatan pekerjanya dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
