Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jawa Barat menjadi daerah yang diandalkan dalam basis produk fesyen Indonesia. Hal ini terjadi seiring dengan upaya Pemerintah menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia pada 2020.
“Di Jabar ada Tasikmalaya, Bandung, dan daerah lainnya yang sudah cukup diakui produk fesyen muslimnya.”
Begitu ujar Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Aneka, Kementerian Perindustrian Ratna Utarianingrum di Bandung, Minggu (15/9).
Ratna mengatakan, selain Jabar, ada pula Jawa Tengah yang kini bermunculan produk fesyen muslimnya, seperti Kudus. Dua wilayah ini, menjadi basis munculnya produk fesyen muslim, menuju Indonesia menjadi kiblat fesyen muslim dunia.
Baca Juga: Meghan Markle, istri Pangeran Harry muncul ke publik setelah cuti hamil
Menurut Ratna, berbagai upaya terus dilakukan Indonesia menuju target itu. Mulai dari keberadaan industri manufaktur tekstil hingga produk tekstil (TPT) dari hilir hingga hulu.
Kemudian, melibatkan perguruan tinggi bisnis dan mode, sehingga ketika orang datang ke Indonesia, mereka melihat desainernya banyak, perguruan tinggi juga ada yang melahirkan banyak desainer muda kreatif.
"Tahun kemarin, Indonesia masuk 10 besar produsen pakaian muslim dunia, dan tahun ini kita sudah nomor dua setelah Uni Emirat Arab."
"Ini perkembangan yang cukup bagus. Saat ini, kontribusi industri kreatif terbesar di Indonesia telah ditopang kuliner, kerajinan, dan fesyen," ucapnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri fesyen khususnya busana muslim Tanah Air menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini ditandai dengan peningkatan kinerja ekspornya dan kontribusinya terhadap PDB nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS), nilai ekspor fesyen Januari-Juni 2019 mencapai US$ 6,62 miliar.
Jumlah itu terdiri dari US$ 4,06 miliar ekspor pakaian jadi, dan US$ 2,56 miliar ekspor kulit, produk kulit, dan alas kaki.
Baca Juga: Rihanna gelar fashion show pakaian dalam di pekan mode New York
Pada Triwulan I 2019 sektor industri fesyen tumbuh 23,21% dengan memberikan kontribusi 0,97% terhadap PDB nasional. “Indonesia merupakan salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” kata dia.