Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah resmi memisahkan divisi properti menjadi anak usaha di bidang sejenis dengan nama PP Properti, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) semakin ekspansif. Tak cuma mengembangkan proyek residensial, mereka juga mengembangkan bisnis hotel dengan nama Park Hotel.
Sejauh ini, baru ada dua Park Hotel yang berdiri, yakni di Cawang, Jakarta Timur dan Bandung. PTPP membangun sekaligus mengoperasikan sendiri hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel bintang tiga plus ini.
Nah, tahun 2014, PTPP berencana membangun sejumlah hotel baru. Lokasi yang dibidik berada di luar pulau Jawa, seperti Makassar, Lombok, Bali, dan Balikpapan.
Menurut Direktur EPC dan Pengembangan PTPP Harry Nugraha, potensi bisnis perhotelan di keempat lokasi ini sangat potensial. "Tapi, pasok-an hotel di Makassar beberapa tahun belakangan mulai berlebih, makanya akan kami lihat dulu perkembangannya seperti apa," ujarnya.
Perusahaan pelat merah ini masih akan bermain di segmen yang sama dengan kedua hotel terdahulu, yaitu bintang tiga plus. Pasalnya, pasar hotel yang masih masuk kategori budget hotel ini masih menjanjikan dengan tingkat okupansi rata-rata per bulan bisa di atas 90%.
Harry melanjutkan, hotel yang akan dibangun PTPP punya kapasitas sekitar 120 kamar dengan nilai investasi sekitar Rp 150 miliar per hotel. Nilai investasi ini belum mencakup akuisisi lahan. Yang jelas, PTPP bakal memanfaatkan lahan bekas kantornya sendiri. Sayangnya, Harry tidak menyebut target dari bisnis perhotelan ini.
PTPP memang sedang giat-giatnya memanfaatkan cadangan lahan atau landbank. Perusahaan ini memiliki landbank yang totalnya seluas mencapai 40 hektare (ha).
Lahan terluas yang mencapai 24,8 ha berlokasi di Bekasi, rencananya akan dikembangkan menjadi perumahan Grand Kamala Lagoon mulai 2014. Selain itu, perusahaan ini juga masih punya lahan cukup luas di Tanjung Duren Jakarta Barat, Semarang, dan Surabaya.
PTPP berharap bisnis properti bisa menyumbang 15%–16% dari laba bersih perusahaan 2014. Sebelumnya, kontribusinya masih 3%–4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News