Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land menargetkan penjualan hingga Rp 4,5 triliun di tahun ini. Namun, penjualan di kuartal 1 tahun ini baru mencapai Rp 500 miliar. Artinya, masih ada Rp 4 triliun lagi yang harus dikejar Agung Podomoro hingga akhir tahun.
Menurut Wakil Presiden Direktur APLN Very Y Setiadi, marketing sales berasal dari penjualan semua proyek secara merata terutama kontribusi dari Podomoro Golf View, Balikpapan, dan Batam. Medan juga memberikan kontribusi bagus yang dipengaruhi oleh penerapan model mix used development super blok yang sukses mencapai okupansi 100 persen di Podomoro City di Jakarta yang menggabungkan huniam dan mall.
Sisa target Rp 4 triliun itu nanti rencananya akan didapat dari launching perumahan di Cimanggis serta Pakubuwono Spring diharap dapat memberikan kontribusi yang besar karena saat ini telah mencapai tahap topping off. "Jadi semua kegiatan konstruksi yang dimulai di 2016 kami kebut," lanjutnya.
Menurut Very, penjualan di kuartal I memang rendah karena banyak calon pembeli yang masih menahan investasi properti akibat imbas dari tax amnesty. Selain itu, beberapa proyek APLN memang yang rencananya diluncurkan di kuartal I sengaja ditunda untuk diluncurkan di semester kedua.
Respons yang baik untuk proyek Podomoro Golf View juga akan disusul dengan pembangunan tower baru di semester kedua. Semester kedua nanti juga akan me-launching proyek di timur Jakarta, perumahan di Karawang seluas 100 hektare, dan proyek perumahan di Batam.
Semua proyek APLN menurut Very menyasar semua pasar. Dengan komposisi terbesar adalah middle low 45%, lalu middle 36%, dan high end dari 15 hingga 25%. "Middle middle low paling banyak karena Indonesia masih kekurangan sekitar 11,4 juta hunian jadi kami paling serius di pasar itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News