kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, penjualan mobil LCGC ikut lesu


Jumat, 28 Agustus 2015 / 10:00 WIB
Tahun ini, penjualan mobil LCGC ikut lesu


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Rupanya tak hanya penjualan mobil nasional secara keseluruhan yang terpukul oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan penjualan mobil segmen low cost green car (LCGC) periode Januari-Juli 2015 juga turun 7,22% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) per Juli 2015, jumlah mobil segmen LCGC yang terjual periode Januari-Juli 2015 mencapai 92.061 unit. Jumlah ini turun 7,22% dibanding periode Januari-Juli 2014 yang mencapai 99.235 unit.

Padahal mobil LCGC digadang-gadang bakal laris mengingat harga jualnya berkisar Rp 70-an juta hingga Rp 120-an juta. Lebih murah dari mobil biasa serta lebih hemat dalam konsumsi bahan bakar. Namun rontoknya kondisi ekonomi nasional ternyata juga menyeret penjualan mobil LCGC di tanah air.

“Memang kondisi ekonomi saat ini sedang berat. Dengan daya beli yang menurun,itu juga berimbas kepada penjualan mobil segmen LCGC,” kata Soehari Sargo, pengamat otomotif, saat dihubungi KONTAN, Minggu (23/8).

Selain itu, banyak Agen Pemegang Merek (APM) yang mengeluarkan produk mobil LCGC juga memfokuskan pemasaran di kota-kota besar di Indonesia. Padahal di kota-kota besar, kebanyakan mobil LCGC hanyalah menjadi mobil kedua dan ketiga dalam sebuah rumah tangga. “Jadi banyak APM memasarkan mobil LCGC di pasar yang sebetulnya sudah jenuh,” ujar Soehari.

Seharusnya, menurut Soehari, para APM tersebut lebih fokus mendistribusikan dan memasarkan mobil LCGC di luar kota-kota besar. Lebih jauh, Soehari mengatakan bahwa penjualan mobil LCGC akan lebih maksimal jika lebih banyak berkonsentrasi di luar Pulau Jawa.

“Karena memang daerah-daerah luar Jawa itu kan perkembangan kegiatan ekonominya masih kurang. Daya beli masyarakat disana juga masih relatif lebih lemah. Selain itu, kondisi transportasi publiknya juga belum bagus. Kehadiran mobil LCGC akan lebih bisa menjawab kebutuhan itu,” pungkas Soehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×