kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, penjualan rumah seken akan tumbuh 10%


Selasa, 19 Januari 2016 / 11:15 WIB
Tahun ini, penjualan rumah seken akan tumbuh 10%


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) memperkirakan penjualan properti nasional tahun 2016 bisa tumbuh pada kisaran 10%-12%. Ketua Umum REI Eddy Hussy memperkirakan, nuansa positif ini diperkirakan juga akan terjadi pada rumah seken.

Namun, Associate Director PT Pasifik Properti Citra alias Ray White Indonesia Erwin Karya menilai, pertumbuhan pasar rumah seken tahun 2016 ini belum terlihat. Hal ini lantaran tingkat suku bunga acuan atawa BI Rate yang meski sudah turun sebesar 25 basis point namun dinilai masih berada pada level yang tinggi yaitu 7,25%.

Hal ini membuat tingkat bunga kredit utamanya properti masih melambung tinggi. Erwin bilang, pasar rumah seken sangat tergantung pada suku bunga kredit. Meski BI Rate sudah turun, namun hal itu tidak serta merta direspon oleh industri perbankan dengan menurunkan tingkat suku bunga kreditnya.

Oleh sebab itu, Erwin memperkirakan, pertumbuhan penjualan rumah secondary 2015 berada dikisaran 10%. Kalau suku bunga kredit bisa turun sebagai respons, menurut dia, penurunan BI Rate dampaknya bisa langsung dirasakan oleh kredit properti. "Selama belum ada pelonggaran LTV dan suku bunga KPR tidak berubah, maka pasar rumah secondary KPR akan terus tumbuh. Saat ini penjualan rumah secondary bisa terbantu dengan penjualan properti kepada warga negara asing,” ucap Erwin.

Selain itu, ketersediaan pasar rumah seken jauh lebih sedikit ketimbang rumah primary. Erwin bilang, pasar rumah secondary bisa menjadi pendorong peningkatan industri properti jika ada pelonggaran aturan LTV sampai dengan pemilikan rumah ketiga, penurunan BI Rate dan juga suku bunga kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×