Reporter: Petrus Dabu | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tahun ini mendapat tambahan pasokan daya sebanyak 140 MW dari sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Kepala Divisi Energi Baru dan Terbarukan PT PLN, Mochamad Sofyan menuturkan, beberapa PLTP yang beroperasi di tahun ini di antaranya, PLTP Ulu Belu di Lampung dengan kapasitas 2x55 MW. “Kita targetkan operasi kedua unit Ulu Belu tahun ini, antara Juli sampai Oktober,” ujar Sofyan di Jakarta, Jumat (6/1).
PLTP Ulu Belu ini dikerjakan oleh PLN sendiri. Namun, uap (steam) dibeli dari PT Pertamina Geothermal Energy seharga US$ 0,042 per kWh.
Selain PLTP Ulu Belu, dalam waktu dekat, PLN juga akan mengoperasikan secara penuh PLTP Lahendong unit empat berkapasitas 20 MW di Sulawesi Utara. Seperti dalam proyek Ulu Belu, pada proyek PLTP Lahendong ini PLN membeli uap seharga US$ 0,042 per kWh dari PT Pertamina Geothermal Energy. “Lahendong unit empat ini sudah commissioning (tes pengujian) saat ini. Dia tinggal reability run selama satu bulan. Jadi pada bulan Februari ini dia sudah Commercial on Date (COD),” jelas Sofyan.
PLTP yang juga sudah commissioning sejak Desember lalu adalah PLTP Ulumbu di Manggarai-Flores dengan kapasitas 2x2,5 MW. “Februari ini sudah beroperasi, sekarang sudah commissioning, sama satusnya seperti Lahendong, sudah mulai tes pengujian,” lanjut Sofyan.
Untuk PLTP Ulumbu ini, semuanya dikerjakan oleh PLN termasuk uapnya. “Jadi total PLTP yang beroperasi tahun ini 140 MW,”ujarnya.
Berdasarkan Data Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, per Oktober 2011 lalu, kapasitas terpasang PLTP di Indonesia mencapai 1.189 MW. Sementara, cadangan (resources) mencapai 29.039 MW.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
