Reporter: Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun lalu, PLN mencatat laba bersih sebelum diaudit (unaudited) sebesar Rp 11,7 triliun. Laba ini naik 11,5% dari laba 2010 yang sebesar Rp 10,09 triliun. PLN memperoleh laba sebesar itu lantaran perusahaan listrik pelat merah mendapatkan margin PSO (public service obligation) oleh Pemerintah sebesar 8% pada 2011.
Pemberian margin ini bertujuan agar PLN memiliki fleksibilitas dalam mencari dana untuk keperluan investasi. PLN memang butuh investasi besar untuk memperluas jaringan listrik. Maklum, saat ini, angka rasio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 72% pada akhir 2011 lalu. Itu artinya, sekitar 28% masyarakat Indonesia masih hidup dalam kegelapan.
Sedangkan subsidi yang diberikan Pemerintah untuk menutupi kekurangan biaya operasi akibat harga jual yang masih di bawah biaya pokok produksi (BPP). Rata-rata harga jual listrik hanya sebesar Rp 720 per kWh sedangkan BPP mencapai Rp 1.267/kWh.
Untuk menekan subsidi, manajemen PLN juga terus berupaya menurunkan BPP melalui berbagai program. “Di antaranya pembauran energi primer yang diproduksi oleh PLN maupun Independen Prower Producers (IPP),” ujar Bambang Dwiyanto, Senior Manager Corporate Communication PLN.
Produksi listrik selama 2011, baik oleh PLN maupun IPP, sebesar 44% berasal dari pembangkit berbahan bakar batubara. Sebesar 23% dari pembangkit berbahan bakar minyak, 21% berasal dari pembangkit berbahan bakar gas, 7% dari pembangkit bertenaga air, dan 5% dari pembangkit panas bumi.
Sedangkan pendapatan usaha PLN selama 2011 sebesar Rp 213,9 triliun. Pendapatan itu berasal dari penjualan tenaga listrik, dana subsidi listrik pemerintah, penyambungan pelanggan, dan pendapatan lain-lain. Pendapatan 2011 itu naik 31,7% dari pendapatan 2010, yang mencapai sebesar Rp 162,4 triliun.
Sedangkan beban usaha sepanjang tahun lalu tercatat Rp 193,6 tiliun, meningkat 30% dibandingkan beban usaha pada 2010 yang mencapai Rp 149,1 triliun. "Meningkatnya beban usaha ini karena peningkatan konsumsi bahan bakar karena meningkatnya konsumsi listrik akibat bertambahnya jumlah pelanggan,” ujar Bambang.
Aset PLN per 31 Desember 2011 juga meningkat hingga sebesar Rp 433,8 triliun, atau naik sebesar Rp 64,2 triliun atau sekitar 17,4 % dibandingkan asset PLN per 31 Desember 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News