kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.093.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.432   31,00   0,19%
  • IDX 7.921   66,70   0,85%
  • KOMPAS100 1.111   9,84   0,89%
  • LQ45 810   5,49   0,68%
  • ISSI 270   2,72   1,01%
  • IDX30 421   3,35   0,80%
  • IDXHIDIV20 487   3,21   0,66%
  • IDX80 123   0,97   0,80%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 136   1,22   0,91%

Tak ada daging, pedagang bakso pun ikut mogok


Selasa, 11 Agustus 2015 / 12:39 WIB
Tak ada daging, pedagang bakso pun ikut mogok


Sumber: TribunNews.com | Editor: Havid Vebri


JAKARTA. Aksi mogok para pedagang daging berdampak terhadap industri makanan olahan daging skala kecil menengah (IKM). Salah satunya pedagang bakso.

Mujiyanto (50), pedagang bakso asal Solo yang tinggal di Gang Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara mengaku, sudah sejak Sabtu (8/8) lalu tidak berjualan bakso.

Pedagang yang mangkal di sekitar Koja itu harus kehilangan pendapatan rata-rata Rp 400.000 per harinya.

"Sejak Sabtu sampai sekarang saya ndak jualan. Ya mau diapain. Saya mau beli daging di mana? Toh penjualnya pada mogok semua. Mau beli daging di supermarket? Maksain banget kelihatannya. Yo wis (ya sudah), pedagang daging mogok, aku pun mogok," jelas Mujiyanto yang ditemui Warta Kota di Kawasan Pasar Maja, Koja, Jakarta Utara, Senin (10/8).

Setahu Mujiyanto, semua pedagang bakso di Jabodetabek memilih tidak berjualan karena kesulitan memperoleh daging sapi. Meski ada beberapa temannya yang mencoba menggunakan daging ayam dan ikan, namun dagangannya tak laku.

Jumlah pedagang bakso di Jabodetabek menurut data Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (APMISO) sekitar 50.000 orang. Jika rata-rata setiap pedagang omzetnya Rp 400.000 saja, maka dalam waktu sehari saja para pedagang bakso di Jabodetabek kehilangan pendapatan Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×