kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Tak ada daging, pedagang bakso pun ikut mogok


Selasa, 11 Agustus 2015 / 12:39 WIB
Tak ada daging, pedagang bakso pun ikut mogok


Sumber: TribunNews.com | Editor: Havid Vebri


JAKARTA. Aksi mogok para pedagang daging berdampak terhadap industri makanan olahan daging skala kecil menengah (IKM). Salah satunya pedagang bakso.

Mujiyanto (50), pedagang bakso asal Solo yang tinggal di Gang Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara mengaku, sudah sejak Sabtu (8/8) lalu tidak berjualan bakso.

Pedagang yang mangkal di sekitar Koja itu harus kehilangan pendapatan rata-rata Rp 400.000 per harinya.

"Sejak Sabtu sampai sekarang saya ndak jualan. Ya mau diapain. Saya mau beli daging di mana? Toh penjualnya pada mogok semua. Mau beli daging di supermarket? Maksain banget kelihatannya. Yo wis (ya sudah), pedagang daging mogok, aku pun mogok," jelas Mujiyanto yang ditemui Warta Kota di Kawasan Pasar Maja, Koja, Jakarta Utara, Senin (10/8).

Setahu Mujiyanto, semua pedagang bakso di Jabodetabek memilih tidak berjualan karena kesulitan memperoleh daging sapi. Meski ada beberapa temannya yang mencoba menggunakan daging ayam dan ikan, namun dagangannya tak laku.

Jumlah pedagang bakso di Jabodetabek menurut data Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (APMISO) sekitar 50.000 orang. Jika rata-rata setiap pedagang omzetnya Rp 400.000 saja, maka dalam waktu sehari saja para pedagang bakso di Jabodetabek kehilangan pendapatan Rp 20 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×