kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah Cadangan Nikel, Pemerintah Dorong Kegiatan Eksplorasi Baru


Jumat, 18 Agustus 2023 / 16:33 WIB
Tambah Cadangan Nikel, Pemerintah Dorong Kegiatan Eksplorasi Baru
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan saat ini terus mendorong eksplorasi baru untuk meningkatkan cadangan nikel di Tanah Air. 

Sejalan dengan itu, Kementerian ESDM juga mengungakpakn, sudah ada ada badan usaha yang berminat melakukan kegiatan eksplorasi baru di kawasan lapangan hijau atau green field

Menurut data dari Badan Geologi, per Desember 2020, sumber daya nikel yang masih tersedia sebesar 13,7 miliar ton bijih, dengan total cadangan terbukti sebesar 4,6 miliar ton bijih.

Staf Khusus Percepatan Bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM, Irwandy Arif menjelaskan, berbagai pihak memiliki perhitungannya sendiri soal cadangan nikel di Indonesia. Ada sejumlah pihak yang mengatakan cadangan hanya cukup untuk 7 tahun, 10 tahun, bahkan 15 tahun tergantung laju konsuminya. 

Baca Juga: Kementerian ESDM: 90% Smelter Nikel di Indonesia Gunakan Teknologi dari China

“Lamanya cadangan nikel ini tergantung juga penemuan cadangan baru dari eksplorasi. Jadi namanya dinamika itu terjadi, tidak pasti 7 tahun, ada perkembangan-perkembangan,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (18/8). 

Menurut perhitungan Kementerian ESDM sendiri, secara kasar cadangan nikel di Indonesia masih cukup untuk 10 tahun hingga 15 tahun mendatang tergantung eksplorasi dan penemuan cadangan baru.

Selain itu, banyaknya cadangan mineral juga tergantung pada pemanfaatan nikel limonite selain saprolite. 

Saat ini, ketika pembangunan smelter pirometurgi atau RKEF semakin marak, otomatis laju konsumsi bijih saprolite semakin tinggi sehingga dikhawatirkan cepat habis. 

Maka itu, Irwandy menerangkan, saat ini upaya eksplorasi untuk mencari cadangan baru terus dilakukan. 

“Dari industri yang sedang berjalan melakukan eksplorasi detail, green field masih diupayakan, ada juga yang berminat. Nah yang berminat ini menunggu surat penugasan dari PP wilayah belum turun, kan aturan setelah itu ada aturan turunannya,” jelasnya. 

Baca Juga: Pembangunan Refinery Masih Mandek, Produksi Bijih Bauksit Tahun Ini Bisa Merosot

Sejumlah pelaku usaha dikabarkan meminta pemerintah kembali mengaktifkan lelang wilayah eksplorasi khususnya nikel. Irwandy menjelaskan, secara formal pemerintah berharap bisa terus memperbanyak sumber daya menjadi cadangan. 

Namun, semua itu tergantung bagaimana pemerintah bekerja sama dengan stakeholder lain. Terkhusus dari pihak industri yang akan menanamkan modalnya di Indonesia untuk kebutuhan eksplorasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×