Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk masih gencar melancarkan agenda ekspansi. Buktinya, emiten barang konsumer berkode saham “KINO” ini masih mampu menyerap 35% dari dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 350 miliar yang dianggarkan tahun ini.
“Alokasi semuanya untuk penambahan kapasitas produksi,” jelas Direktur Keuangan KINO, Budi Muljono kepada Kontan.co.id pada Kamis (30/4).
Lebih lanjut Budi menerangkan, penambahan kapasitas produksi dilakukan pada semua segmen produk. Tujuannya tidak lain ialah untuk mengakomodasi potensi pertumbuhan permintaan di masa kini dan di masa mendatang.
Baca Juga: Ini sektor yang menopang kenaikan penjualan Kino Indonesia (KINO) di kuartal I-2020
Namun demikian, Budi tidak merinci berapa penambahan kapasitas yang ingin dikejar pada masing-masing segmen. Yang terang, ia memastikan bahwa sekitar 65% dari capex sebesar Rp 350 miliar sisanya masih akan dialokasikan untuk membiayai agenda penambahan kapasitas produksi.
Mengintip laporan tahunan 2019, kapasitas produksi segmen pemeliharaan dan perawatan tubuh KINO tercatat sebesar 62.447 kiloliter per tahun pada 31 Desember 2019 kemarin.
Sepanjang tahun 2019 lalu, utilisasi produksi segmen ini mencapai sekitar 33,18% dengan volume produksi sebesar 20.722 kiloliter.
Di lain pihak, kapasitas produksi segmen minuman KINO tercatat sebesar 259.832 kiloliter pertahun pada 31 Desember 2019 kemarin. Sepanjang tahun 2019 kemarin, utilisasi produksi sekitar 52.16% dengan volume produksi sebesar 135.518 kiloliter.
Baca Juga: Penjualan naik, laba Kino Indonesia (KINO) di kuartal I 2020 justru turun 80%
Berikutnya, kapasitas produksi segmen makanan KINO tercatat sebesar 29,55 juta kg per tahun pada 31 Desember 2019 kemarin. Utilisasi segmen ini mencapai 41.07% dari total kapasitas produksi atau setara dengan sekitar 12,13 juta kg sepanjang tahun 2019 lalu.
Sementara itu, kapasitas segmen farmasi KINO tercatat sebesar 8.681 kiloliter per tahun pada 31 Desember 2019 lalu. Sepanjang tahun 2019 kemarin, volume produksi segmen ini mencapai 2.837 kiloliter atau setara dengan sekitar 32,68% dari total kapasitas terpasang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News