kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tanah Kuning diusulkan masuk proyek strategis


Rabu, 08 Maret 2017 / 22:46 WIB
Tanah Kuning diusulkan masuk proyek strategis


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian telah mengusulkan kawasan industri Tanah Kuning, Kalimantan Utara (Kaltara) untuk ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN). Ini tertuang pada revisi Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Kawasan yang memiliki luas sekitar 10.000 hektare (ha) ini berpotensi menjadi pengembangan industri pengolahan mineral, kelapa sawit, kakao, dan perikanan.

“Apalagi, Kaltara termasuk ke dalam wilayah pengembangan industri di dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Kaltara Investment Forum 2017 di Jakarta, Rabu (8/3).

Lokasi Kaltara cukup strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) yang merupakan lintasan laut perdagangan internasional. Lokasi ini juga berada pada kawasan pusat ekonomi dunia masa depan atau pacific rim dan langsung berhadapan dengan negara tetangga.

Selanjutnya, pengembangan kawasan industri Tanah Kuning yang ditargetkan menyerap tenaga kerja sebanyak 60.000 orang, akan didukung dengan pembangunan infrastruktur memadai seperti pelabuhan internasional, jalan, jembatan, dan bandara.

Selain itu, adanya rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6600 mega watt di Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan dengan nilai investasi sekitar Rp 170 triliun.

“PLTA tersebut akan selesai dibangun pada tahun 2020, direncanakan menjadi yang terbesar di Indonesia dan bisa memenuhi suplai listrik untuk seluruh pulau Kalimantan,” ungkap Airlangga. Pembangunan PLTA ini dijalankan oleh PT Kayan Hydro Energi dengan melibatkan investor asing.

Salah satu potensi yang patut diperhatikan adalah potensi alumina dan bauksit di pulau Kalimantan. “Dengan ditunjang oleh pembangunan PLTA, diharapkan mampu menyediakan energi listrik yang murah dan kompetitif untuk industri khususnya industri alumina dan turunannya,” imbuh Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×