kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tanah Laut (INDX) berharap proyek Pelabuhan Tanjung Api jalan semester II-2021


Kamis, 06 Agustus 2020 / 19:09 WIB
Tanah Laut (INDX) berharap proyek Pelabuhan Tanjung Api jalan semester II-2021
ILUSTRASI. Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kedua kiri) bersama Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara (kiri) dan Bupati Banyuasin Askolani (kanan) meninjau Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) usai diresmikan di kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api,


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tanah Laut Tbk proyeksikan pengerjaan infrastruktur pelabuhan baru bisa dilakukan semester II tahun depan. Hal tersebut menyusul perizinan yang belum dikantongi perusahaan.

Direktur Tanah Laut Isni Apriyan Buana menyebutkan saat ini perusahaan masih terkendala dalam proses perizinan.

Karenanya, pihaknya berharap pemerintah daerah melihat proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Api ini sebagai salah satu program untuk membangkitkan ekonomi pasca pandemi virus corona.

Baca Juga: Tanah Laut melawan putusan banding Pengadilan Pajak

"Kami menilai baru di tahun depan, sehingga pengerjaan proyek baru bisa dilakukan pada semester II-2021," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (6/8).

Fokusnya perusahaan mendapatkan proyek ini, sebab dinilai memiliki nilai jangka panjang. Karenanya, Isni juga mengaku akibat kesulitan mendapatkan izin pihaknya juga melakukan pendekatan dengan BUMD dan pengelola KEK Tanjung Api.

Lanjutnya, pada awal perusahaan hendak untuk maju sendiri untuk pengerjaan proyek tersebut. Hanya saja, menghadapi permasalahan lahan perusahaan menilai harus bekerjasama dengan pihak yang memiliki lahan.

"Namun tetap negosiasi tidak mudah karena kami tidak bisa melihat nilai tanah dengan kondisi komersial yang belum direalisasikan," sebutnya.

Dengan begitu, emiten berkode saham INDX di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih mengandalkan pemasukan dari manajemen fee PT PIL yang baru akan berakhir di 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×