kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.330   90,00   0,55%
  • IDX 7.160   -44,08   -0,61%
  • KOMPAS100 1.042   -7,68   -0,73%
  • LQ45 800   -7,52   -0,93%
  • ISSI 232   -0,23   -0,10%
  • IDX30 415   -3,55   -0,85%
  • IDXHIDIV20 485   -5,34   -1,09%
  • IDX80 117   -0,90   -0,76%
  • IDXV30 119   0,10   0,08%
  • IDXQ30 133   -1,50   -1,11%

Tantangan di Industri Pertambangan, Kolaborasi Menjadi Kata Kunci


Kamis, 12 Juni 2025 / 12:18 WIB
Tantangan di Industri Pertambangan, Kolaborasi Menjadi Kata Kunci
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A miner holds a lump of iron ore at a mine located in the Pilbara region of Western Australia December 2, 2013. REUTERS/David Gray/File Photo


Reporter: Ahmad Febrian, Siti Masitoh | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring perubahan cepat di pasar global, dorongan menuju ekonomi hijau, serta regulasi yang terus berkembang, tahun ini menandai babak baru bagi sektor pertambangan Indonesia. Industri ini tidak lagi hanya berfokus pada ekstraksi, tetapi memainkan peran strategis dalam membentuk masa depan bangsa.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, di kuartal I 2025 lapangan usaha pertambangan terkontraksi 1,23%. Pemicunya, pertambangan batubara dan lignit yang mengalami kontraksi 0,91%, sejalan dengan menurunnya permintaan di pasar internasional.  Selain itu logam terkontraksi 11,83% akibat adanya pemeliharaan besar yang direncanakan pada tambang tembaga dan emas di Papua Tengah.

Menyikapi perubahan dan tantangan tersebut, Dimas Abdillah, Direktur Indonesia Miner menegaskan pentingnya kolaborasi di tengah dinamika industri. "Di tengah berbagai peluang dan tantangan,  kemajuan sektor ini tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi menjadi kunci," kata Dimas, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (11/6). 

Baca Juga: BPS: Industri Pertambangan Mengalami Kontraksi 1,23% Pada Kuartal I 2025

Maka, Indonesia Miner - platform konferensi dan pameran, tahun ini mengangkat berbagai isu strategis yang krusial untuk masa depan sektor pertambangan nasional. Seperti membahas komoditas emas, tembaga, dan mineral lain,  logam kritis yang semakin penting dan menyoroti batubara serta peranannya dalam mendukung transisi energi Indonesia.

Selain pameran dan konferensi, Indonesia Miner 2025 juga menghadirkan program-program pendukung yang dirancang untuk memperdalam diskusi sektoral dan teknikal.

Seperti Miners Talk,  menjadi platform bagi perusahaan untuk berbagi studi kasus proyek, membahas tantangan, solusi, dan praktik terbaik yang dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lain.

Selanjutnya: Astra Life Luncurkan AVA Proteksi Penyakit Kritis

Menarik Dibaca: Astra Life Luncurkan AVA Proteksi Penyakit Kritis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×