kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Target penjualan Honda teriris kenaikan BBM


Senin, 08 Desember 2014 / 08:20 WIB
Target penjualan Honda teriris kenaikan BBM
ILUSTRASI. Intip Cara Daftar Driver GrabCar atau Mobil secara Online, Cek Syarat Calon Mitra. KONTAN/Lidya Yuniartha


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. PT Honda Prospect Motor sudah menyiapkan diri menerima kenyataan pahit tahun ini. Agen tunggal pemegang merek mobil Honda itu menghitung, tak akan bisa memenuhi target penjualan 175.000 unit sepanjang 2014. 

Honda Prospect menyadari kenyataan itu setelah melihat rekap penjualan dalam dua bulan terakhir. "Ya masih bisa 160.000 unit," kata Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director Honda Prospect Motor, Sabtu (6/12).

Biang keladi tak akan tercapainya target adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Alasan kedua, kenaikan suku bunga kredit perbankan. 
Dua hal itu mempengaruhi minat belanja mobil. Oleh karena itulah, perusahaan itu belum bisa menakar berapa besar target penjualan realistis tahun 2015 mendatang.

Yang pasti, perusahaan itu memastikan bakal mendapatkan tambahan penjualan dari satu varian mobil anyar yakni HRV. Mobil kategori crossover utility vehicle (CUV) itu baru menyapa pasar September 2014. Hingga akhir November 2014, perusahaan itu mengklaim telah menerima pesanan sebanyak 3.500 unit.

Nah, Honda Prospect Motor masih optimistis penjualan HRV tahun depan bakal menggembirakan karena pasar CUV sedang berkembang. Target penjualan HRV tahun depan adalah 20.000 unit mobil.

Dengan harga jual yang hampir sama dengan varian mobil lain, yakni Jazz, Honda Prospect meyakini ke depan tak bakal terjadi pergeseran konsumen. Dengan alasan, target pasar yang berbeda. "Jazz lebih ke anak muda dan sering dipakai di dalam kota sedangkan kalau HRV yang suka berpetualang," jelas Jonfis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×