Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Melansir keterbukaan informasi pada 27 Desember 2021, Sekretaris Perusahaan PURE, Desfrina Novita mengungkapkan bahwa pihaknya telah mendapatkan restu dari pemegang saham menggunakan sebagian dana hasil perolehan IPO untuk membiayai proses pengembangan STAL. Semula, dana segar hasil IPO direncakan untuk membiayai pilot plant Pb Electrowinning dan peningkatan kapasitas produksi lead electrolysis.
Perubahan penggunaan sebagian dana IPO yang sejumlah Rp 59 miliar tersebut dinilai manajemen PURE merupakan langkah yang lebih tepat karena melalui teknologi STAL dapat membanu memaksimalkan pemanfaatan serta pengolahaan kekayaan alam di Indonesia khususnya cadangan nikel yang jumlahnya berlimpah. Namun, pemanfaatan untuk nickel class-1 saat ini belum dapat dilakukan secara optimal.
Pengembangan teknologi ini tentu dibutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Maka dari itu, PT Hydrotech Metal Indonesia (HMI) sedang proses menuju listing di Bursa Kanada.
Widodo mengatakan, pertimbangan untuk melakukan listing PT HMI di Kanada karena salah satu negara yang cukup concern dan sangat tertarik pada pengembangan teknologi. “Tentunya hal tersebut sejalan dengan PT HMI yang berfokus pada pengembangan teknologi,” ujarnya.
Widodo mengungkapkan, saat ini proses listing PT HMI sudah mendekati proses closing. Target dana yang ingin diraih untuk development stage sebesar US$ 5 juta. Adapun tahap ini merupakan tahap awal dalam rangkaian fund raising yang akan dilakukan dalam beberapa tahap.
Pada Agustus tahun lalu, Widodo mengatakan salah satu langkah penting dari proses listing tersebut adalah penandatanganan LOI (Letter of Intent) dengan perusahaan Kanada. HMI telah melewati berbagai proses yang cukup panjang dan akhirnya LOI sudah ditandatangani pada Senin (23/8).
Berdasarkan LOI, HMI akan mendapatkan kepemilikan saham dari perusahaan Kanada tersebut, dan akan mengalami perubahan nama perusahaan menjadi Hydrotech Energy Metals (HEM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
