kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Telkom Indonesia Cetak Laba Bersih 11 T, Bisnis Data dan IT Service Jadi Penopang


Senin, 04 Agustus 2025 / 07:05 WIB
Telkom Indonesia Cetak Laba Bersih 11 T, Bisnis Data dan IT Service Jadi Penopang
Dok. Telkom


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, menutup paruh pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun. Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi atau EBITDA konsolidasi tercatat Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA pada 49,5%. Secara keseluruhan, Telkom mencatat laba bersih sebesar Rp11,0 triliun dengan margin laba bersih pada 15%.

Bisnis Data, Internet, dan IT Services masih menjadi kontributor utama pendapatan Telkom senilai Rp42,5 triliun. Pendapatan dari lini bisnis network dan layanan telekomunikasi lainnya meningkat sebesar 9,8% year on year (YoY) menjadi Rp7,5 triliun, didorong oleh bisnis solusi pembayaran (payment solutions), jaringan (network), dan satelit. Lini bisnis interkoneksi juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,4% YoY menjadi Rp5,0 triliun, sejalan dengan peningkatan trafik pada segmen international wholesale voice.

Pada segmen Consumer (Mobile dan Fixed Broadband), anak usaha Telkom, yaitu Telkomsel, membukukan pendapatan sebanyak Rp53,8 triliun. Digital Business tetap menjadi pendorong utama dengan menyumbang 90,6% dari pendapatan seluler, menegaskan komitmen Telkomsel terhadap optimalisasi nilai layanan dan kepuasan pelanggan.

Pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) juga tercatat stabil dengan pertumbuhan 0,5% YoY. Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10% YoY menjadi 10,1 juta pelanggan. Sedangkan total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1% YoY. Sementara itu, total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta pelanggan.

Hingga Juni 2025, Telkomsel telah mengoperasikan sebanyak 280.434 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G. Langkah ini menegaskan Telkom dalam mendorong perluasan layanan 5G serta memperkuat infrastruktur jaringan untuk layanan digital yang lebih optimal bagi pelanggan.

Untuk segmen Enterprise, perusahaan berkode saham TLKM itu meraup pendapatan sebesar Rp10,0 triliun. Telkom fokus memperkuat digitalisasi segmen Pemerintah, pengembangan solusi digital untuk Large Enterprise, serta perluasan IndiBiz bagi pasar UKM melalui Telkom Regional di seluruh Indonesia. Langkah ini memperkuat kapabilitas Telkom dalam mendukung transformasi digital pelanggan B2B dan cybersecurity.

Sedangkan pada segmen Wholesale and International, Telkom mencatat pendapatan Rp9,7 triliun atau tumbuh 4,7% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif bisnis infrastruktur digital serta peningkatan pada layanan suara internasional (International Wholesale Voice).

Lebih lanjut, Telkom terus mencatat kemajuan signifikan dalam mempersiapkan Infranexia, entitas infrastruktur fiber TelkomGroup, menuju fase realisasi nilai berikutnya. Sebagai tonggak strategis, Telkom menjadikan Infranexia sebagai aset dan platform pertumbuhan yang siap dikembangkan secara luas. Memiliki visi meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas, Infranexia siap mendukung agenda konektivitas nasional sekaligus mendorong penciptaan nilai jangka panjang bagi TelkomGroup.

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp4,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,2% YoY. EBITDA tercatat sebesar Rp3,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih masing-masing di angka 84% dan 23,8%.

Pada paruh pertama 2025, Mitratel juga berhasil menambah 378 menara. Hal tersebut memperkokoh posisi Mitratel sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi dengan total kepemilikan mencapai 39.782 menara. Selain itu, Mitratel mencatat penambahan 1.039 tenant baru. Total tenant meningkat menjadi 60.907, serta meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menjadi 1,53x. Perseroan juga terus memperkuat portofolio bisnisnya melalui penambahan 3.408 km kabel serat optik secara organik, menjadikan total panjang serat optik mencapai 54.447 km.

Bisnis Data Center dan Cloud Telkom mencatat pendapatan Rp921 miliar. Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 MW untuk melayani segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rack untuk layanan edge data center. Data center milik Telkom tersebar di 30 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.

NeutraDC selaku anak usaha Telkom, telah mengelola 4 data center secara domestik dan 3 lokasi di Singapura. Tingkat utilisasi kapasitas data center NeutraDC telah mencapai 76%, didukung oleh basis pelanggan yang beragam, mencakup instansi pemerintah, perbankan, perusahaan besar, serta penyedia layanan cloud global. Seluruh fasilitas data center dirancang guna menjawab kebutuhan masa depan, termasuk daya tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan teknologi artificial intelligence (AI).

Pada semester I 2025, realisasi belanja modal (capital expenditure/capex) TelkomGroup sebesar Rp9,5 triliun atau 13,0% dari total pendapatan, mengalami penurunan sebesar 18,7% YoY. Penurunan rasio capex-to-revenue sejalan dengan strategi Telkom menerapkan fokus yang lebih tajam pada alokasi belanja modal guna memastikan capex maupun belanja operasional (operating expenditure/opex) digunakan dengan pendekatan berbasis pengembalian investasi.  Lebih dari 50% dari total capex dialokasikan untuk perluasan konektivitas digital, meliputi jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut. Sisanya digunakan untuk mendukung pengembangan platform digital seperti data center, layanan cloud, serta layanan digital lainnya. Dengan memprioritaskan infrastruktur yang kuat dan inovasi yang berkelanjutan, Telkom terus mendorong transformasi digital sekaligus meningkatkan pengalaman pelanggan di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menjelaskan, di tengah berbagai tantangan industri yang dinamis, Telkom akan terus mempercepat eksekusi strategi transformasi demi memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang. Perseroan optimis, transformasi yang sudah berjalan menjadi kunci utama memimpin pasar digital yang sangat kompetitif saat ini.

”Selain itu, kami juga secara konsisten memperkuat penerapan tata kelola sebagai fondasi utama perusahaan, serta mendorong implementasi budaya kerja, Digital Ways of Working, yang menekankan pada keberanian dalam mengeksekusi untuk hasil terbaik, integritas terhadap etika, nilai, norma dan aturan yang berlaku, komitmen pada pelayanan yang terbaik,” ujar Dian pada Jumat, 1 Agustus 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×