Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pasca memblokir layanan sewa film daring Netflix, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk alias Telkom sudah menemukan tambatan hati sendiri. Perusahaan pelat merah tersebut mempertimbangkan untuk merangkul layanan serupa Netflix, yakni Hooq.
Hingga kini, Telkom masih mematangkan rencana. "Saya masih belum bisa pastikan, belum tentu juga masuk IndiHome, bisa masuk, bisa juga tidak," kata Jemy Cofindo, Vice President Marketing and Sales PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kepada KONTAN, Minggu (27/3).
Asal tahu saja, Telkom sudah mengoperasikan layanan triple play berupa telepon, internet dan televisi berlangganan. Sejak awal tahun 2015, perusahaan berkode TLKM di Bursa Efek Indonesia itu mengusung layanan tadi di bawah satu bendera bernama IndiHome.
IndiHome melayani telepon rumah, internet on fiber atau high speed internet dan UseeTV Cable yang mengunakan platform internet protocol television (IPTV). IndiHome juga melayani fitur tambahan, seperti IndiHome View, MelOn dan Trend Micro Security System.
Sebelumnya, Indra Utoyo, Direktur Inovasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menyebutkan, ada peluang memasukkan Hooq di bawah bendera IndiHome. "Hooq akan masuk bulan April 2016," kata dia kepada KONTAN beberapa waktu lalu.
Sekadar tahu, Hooq adalah layanan video streaming yang merupakan kongsi antara Singapore Telecommunication Limited (Ltd), Sony Pictures Television dan Warner Bros. Perusahaan pembentuk Hooq berambisi menjadikan Hooq sebagai penguasa pasar video streaming di Asia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News