Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong tenaga kerja profesional Indonesia untuk memanfaatkan peluang kerja yang terbuka di Uni Eropa (UE) menyusul penyelesaian substansial perundingan Perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreemen (IEU-CEPA).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono, menyampaikan keyakinannya terhadap kualitas sumber daya manusia Indonesia.
“Kami melihat perkembangan sektor jasa di Indonesia sangat luar biasa. Banyak tenaga profesional kita yang sudah berkembang di luar negeri hingga ke level yang diperhitungkan. Pasar UE pun menawarkan peluang yang menarik,” ujar Djatmiko, dikutip Selasa, (21/10/2025).
Atase Perdagangan RI di Brussels, Belgia, Lusyana Halmiati, menjelaskan bahwa kekurangan tenaga kerja di UE paling banyak terjadi di sektor konstruksi, pelayanan kesehatan, juru masak, teknisi kelistrikan, dan operator permesinan.
Baca Juga: Rosan Bidik Pertumbuhan Investasi 20% per Tahun Lewat EU–CEPA dan EU Investment Desk
“Sektor kesehatan menjadi yang paling disorot karena pada 2024 mereka kekurangan 1,2 juta dokter dan perawat,” ungkap Lusyana.
Meski begitu, ia menekankan tantangan seperti kemampuan berbahasa dan perbedaan kebijakan antarnegara di UE.
Sementara itu, Direktur Promosi dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Sri Mulyani, menambahkan pentingnya persiapan tenaga profesional sebelum menembus pasar Eropa.
“Perlu kemampuan berbahasa sesuai negara tujuan dan sertifikasi yang sesuai agar tidak terjadi ketidaksesuaian pekerjaan. Kolaborasi strategis juga penting untuk memperkuat penjenamaan tenaga kerja profesional Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Perundingan Perjanjian Dagang I-EU CEPA dan I-EAEU FTA Ditargetkan Rampung Tahun Ini
Dari sisi dunia usaha, Kepala Deputi Kelompok Kerja SDM EuroCham Indonesia, Sylviawati Tanuwikarta, menyebut bahwa implementasi Indonesia-EU CEPA yang memberikan tarif nol persen untuk 90,4% pasar UE berpotensi meningkatkan permintaan tenaga kerja.
“CEPA bisa membuka peluang lebih besar bagi tenaga kerja terampil Indonesia, khususnya di sektor unggulan seperti kopi, kelapa sawit, dan kakao,” katanya.
Baca Juga: Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Luncurkan EU Desk, Ini Alasannya
Selanjutnya: 10 Bulan Berjalan, Program MBG Disebut Salah Sasaran dan Boros Anggaran
Menarik Dibaca: Cara Menangani Kecemasan Berlebihan Akan Penampilan Fisik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News