Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki transisi new normal, PT Sarimelati Kencana Tbk masih akan memantau kondisi untuk rencana ekspansi tahun ini.
Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto menyebutkan rencana ekspansi perusahaan sepanjang tahun ini mengalami penundaan sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). "Ada penundaan rencana pembukaan outlet karena PSSB yang mengakibatkan kesulitan mobilitas karyawan," ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (17/6).
Baca Juga: Analis: Kinerja mentereng TOWR didorong oleh pertumbuhan organik dan anorganik
Namun, ia menyebutkan selama triwulan pertama kemarin pihaknya telah melakukan pembukaan beberapa gerai baru. Sayang, ia tidak memegang data realisasi pembukaan gerai pada periode itu. Asal tahu saja, per Desember 2019 perusahaan telah mengelola sebanyak 516 gerai.
Kendati ada penundaan, Jeo bilang akan mulai kembali membuka gerai baru pada Juli nanti. Hanya saja, ia belum bisa memberikan konfirmasi terkait gerai baru yang akan dibuka tahun ini. "Persisnya belum bisa dipastikan berapa yang bisa terealisasi, harus melihat kondisi bulan-bulan berikutnya," lanjutnya.
Sebelumnya, berdasarkan catatan kontan.co.id emiten dengan kode saham PZZA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menyatakan akan membuka 60 gerai di tahun ini. Hanya saja, angka tersebut masih bisa berubah lantaran belum final.
Sementara itu, memasuki masa transisi new nomal Jeo bilang untuk gerai-gerainya yang berlokasi di Jakarta telah beroperasi seperti semula sejak 15 Juni kemarin. Hanya saja, ia enggan memaparkan estimasi pertumbuhan pendapatan dengan adanya pelonggaran tersebut.
Baca Juga: Kinerja anjlok di kuartal I, ini penjelasan manajemen BEST
Kemudian, untuk gerai-gerainya yang berada di luar Jakarta juga dirinya tidak membeberkan kapan akan dibuka kembali.
Penyebaran pandemi virus corona memang membuat kelangsungan usaha PZZA terganggu. Dalam catatan kontan.co.id, perusahaan memprediksi pendapatan di kuartal pertama kemarin akan menyusut kurang dari 25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News