kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ternak sebentar lagi bisa diasuransikan


Minggu, 30 September 2012 / 15:28 WIB
Ternak sebentar lagi bisa diasuransikan
ILUSTRASI. Produk olahan sidat siap diekspor. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya di bidang budidaya perikanan, PT Iroha Sidat Indonesia (ISI) dan PT Suri Tani Pemuka (STP), konsisten lakukan ekspor di tengah pandemi COVID-19.


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian Pertanian(Kementan) mulai menerapkan program asuransi untuk sektor pertanian dan peternakan. Hal ini dibuktikan dengan program asuransi untuk ternak di sektor peternakan, guna untuk mendukung percepatan swasembada pangan.

Mulyadi, Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal(Ditjen) Prasarana dan Sarana Kementan menuturkan, Kementan akan melanjutkan uji coba penerapan asuransi pertanian tahun 2013. "Program asuransi diperluas untuk ternak sapi," ujarnya kepada Kontan akhir pekan ini.

Mulyadi melanjutkan, Kementan mulai menerapkan program asuransi bagi ternak sapi pada akhir tahun 2013 mendatang. "Asuransi ternak difokuskan bagi petani yang ambil Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)," ujarnya.

Menurut Mulyadi, premi asuransi ternak sapi adalah sebesar 1,5% dari nilai pembelian ternak sapi. Untuk pembayaran premi dilakukan oleh Bank pelaksana program KUPS. Untuk Bank pelaksana KUPS itu adalah: BRI, BNI, Bank Bukopin, Bank Jatim, Bank Jateng, BPD DIY, Bank Nagari, dan Bank Bali.

Mulyadi menuturkan, untuk lokasi penerapan asuransi ternak sapi masih dalam tahap pembicaraan dengan Bank pelaksana KUPS. Namun, selama ini daerah yang menjadi realisasi program KUPS adalah Jawa Timur, NTB, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Berkaitan dengan dana yang disiapkan, Mulyadi mengaku pemerintah belum memilikinya, sehingga masih program swadaya petani. "Rencananya kalau sistem sudah jalan, serta pemerintah merasa perlu beri subsidi, maka akan kami usulkan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×