kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terpapar pandemi corona, LPPF rugi Rp 358 miliar di semester I 2020


Sabtu, 01 Agustus 2020 / 19:00 WIB
Terpapar pandemi corona, LPPF rugi Rp 358 miliar di semester I 2020
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung memilih pakaian di salah satu mal di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/5/2020). PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) membukukan kerugian Rp 358 miliar di semester I 2020. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

Dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7) lalu, manajemen LPPF mengakui wabah corona (Covid-19) turut mempengaruhi kinerja operasional mereka.

Untuk mengantisipasinya, manajemen LPPF mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh, termasuk upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal kedua.

Baca Juga: Kesempatan mengail cuan dividen! Cek cum dividen 11 emiten ini sepekan ke depan

Manajemen mengklaim, pengorbanan LPPF demi mempertahankan kesehatan pelanggan dan karyawannya tercermin pada kerugian bersih di semester pertama tahun ini.

Pada saat yang sama, mereka meningkatkan pinjaman menjadi Rp 2,07 triliun sebagai dukungan untuk pembayaran kepada pemasok.

Meski menghadapi tantangan Covid-19, LPPF memutuskan tetap meneruskan rencana pembukaan sejumlah gerai yang sebelumnya tertunda, serta membuka tiga toko baru dengan luas masing-masing sekitar 6.000-7.000 meter persegi.

Satu gerai dibuka di Palembang pada kuartal kedua. Adapun dua gerai lainnya dibuka di wilayah Depok dan Tangerang pada Juli. Alhasil, total gerai LPPF kini menjadi 154 gerai yang beroperasi di 76 kota di Indonesia.

Terry O'Connor, CEO dan Wakil Presiden Direktur PT Matahari Department Store Tbk mengatakan, pada masa lalu mereka telah menutup gerai-gerai dengan kinerja kurang baik, dengan mempertimbangkan akhir masa sewa atau peluang real estat yang menarik.

Namun, mengingat adanya pandemi Covid-19 serta upaya LPPF untuk merestrukturisasi bisnis, manajemen memutuskan untuk mempercepat penutupan gerai yang berkinerja kurang baik.

Baca Juga: Dipimpin WSKT, kejatuhan harga saham emiten konstruksi BUMN berlanjut

"Sampai saat ini, kami telah menutup enam gerai format besar pada tahun 2020. Di saat yang sama, kami membuka satu gerai baru di Palembang pada Mei 2020, dan dua gerai baru di Depok dan Tangerang pada Juli 2020," kata Terry, dalam pernyataan resminya, Kamis (30/7).

Ekspansi tersebut menjadikan jumlah gerai format besar LPPF menjadi 154 gerai. "Kami bermaksud mengakhiri tahun ini dengan portofolio sekitar 150 gerai format besar yang menguntungkan,” imbuh dia.

Terry menambahkan, selama penutupan sementara yang disebabkan oleh pandemi corona, saluran penjualan daring (online channels) Matahari Department Store menjadi fokus operasional mereka.

Bulan ini, kantor pusat LPPF kembali beroperasi. Sebelum kembali bekerja, karyawan diminta melakukan penilaian mandiri (self-assessment) dan uji cepat (rapid test).

Untuk membatasi interaksi fisik, pengaturan pembagian kerja telah diberlakukan, pergerakan antar-lantai dilarang dan penerimaan tamu di kantor pusat sangat dibatasi.

"Kampanye protokol kesehatan juga mudah terlihat di area kantor kami,” pungkas Terry.

Baca Juga: 5 Eks pejabat WSKT tersangka korupsi proyek fiktif, begini nilai total kekayaannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×