Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Horizon Investment ingin memperkuat sekoci bisnis mereka. Lantaran bisnis utama tepung tersedak kompetitor, produsen tepung merek Karaboga dan Superboga ini berniat memperbesar bisnis ayam pedaging.
Asal tahu, saat ini komposisi pendapatan Horizon Investment adalah 70% tepung dan 30% ayam pedaging. Hanya saja, mereka kelimpungan menghadapi dua produsen tepung besar, yakni PT Bogasari Flour Mills dan PT Bungasari Flour Mills Indonesia. Dus, Horizon Investment ingin memperbesar porsi pendapatan bisnis non-tepung.
Saat ini, Horizon Investment sudah memiliki sebuah peternakan ayam modern yang berproduksi sejak setahun belakangan. Pabrik tersebut berkapasitas 120.000 ekor ayam. Mereka biasa memanen ayam setiap 37 hari.
Alih-alih menjual ayam pedaging ke pasar ritel, Horizon Investment memilih pasar korporasi. Tak semua perusahaan mereka jabani karena sejauh ini Horizon Investment setia pada satu klien bisnis yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Hubungan bisnis antara Horizon Investment dan Charoen Pokphand juga tak sebatas penjualan produksi ayam pedaging. "Jadi kami ambil pakan ternak dari mereka, nanti kami jual ke mereka lagi, marginnya cukup lumayan," ujar Resul Akkus, Direktur PT Horizon Investment kepada KONTAN, Senin (29/8).
Tak puas hanya sampai di situ, Horizon Investment berniat menambah pabrik modern yang bisa menampung satu juta ekor ayam pedaging. Terbersit rencana juga membuka bisnis ayam olahan yang akan disinergikan dengan bisnis tepung gandum. Hanya saja, baru sebatas itu mereka membeberkan rencana.
Selain bisnis ayam pedaging, awal tahun depan Horizon Investment akan masih bisnis telur ayam dengan bekal investasi Rp 3 miliar. "Tetapi kan, bangun pabrik butuh waktu setahun, jadi paling bisa mulai produksi dan jual tahun 2018," kata Resul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News