Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak optimistis memandang penjualan tahun ini. Hal ini seiring dengan target pertumbuhan bisnis industri makanan dan minuman nasional.
Gabrielle Angriani, Communications Manager Tetra Pak Indonesia menjelaskan saat ini tren permintaan akan naik karena perputaran uang yang diprediksi bisa meningkat lebih menjelang masa pemilihan umum.
Selain itu investasi di industri juga diprediksi akan membaik. "Perusahaan minuman dan makanan banyak yang juga ekspansi kapasitas produksi menjadi pemicunya," ujar Gabrielle saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (12/4).
Sayangnya Gabrielle masih enggan membeberkan target penjualannya. Yang jelas saat ini Tetra Pak menyediakan seluruh proses pembuatan produk dari hulu ke hilir.
Untuk kemasan, perusahaan ini masih menyediakan kemasan karton saja. "Kami juga suplai mesin processing untuk industri kosmetik, dan lain sebagainya," kata Gabrielle.
Untuk itu, Tetra Pak juga siap menjual produk baru. Misalnya dipasarkan mesin yang bisa memproses mengemas 40.000 kemasan dalam satu jam. Padahal biasanya mesin kemasan hanya bisa mengemas 20.000 kemasan dalam satu jam. "Ke depannya kami akan garap juga kemasan makanan dalam karton untuk makanan rendang dan juga air mineral dalam kemasan karton," tambah Gabrielle.
Saat ini pabrik produksi kemasan terdekat dengan Indonesia adalah di Singapura. Di Indonesia, perusahaan ini memiliki pabrik untuk stainless equipment saja.
Produk susu dan santan sebagai penyumbang utama. Selain susu dan santan, Tetra Pak juga menyediakan solusi dari pengolahan hingga pengemasan jus, air kelapa, teh, dan minuman lainnya. Saat ini klien Tetra Pak misalnya grup Indofood, Garuda Food, dan juga Ultrajaya.
Gabrielle menjelaskan pihaknya terus mempererat kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan produknya. "Bukan hanya produsen baru yang kami bidik tapi produsen lama yang mau menambah brand," katanya.
Catatan saja, industri makanan dan minuman nasional diperkirakan meningkat hingga lebih dari 10% pada tahun ini. Terutama digerakkan oleh pertumbuhan permintaan dan juga peningkatan kondisi ekonomi.
Mengutip data Kementerian Perindustrian (Kemprin) laju pertumbuhan industri makanan dan minuman tahun 2017 mencapai 9,23%. Jauh di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 5,07%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News