Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diklaim mulai bangkit dari keterpurukan. Setelah sebelumnya menjadi "pasien rumah sakit" yang perlu perawatan khusus, kini perusahaan tersebut perlahan menggeliat.
Aloysius Kiik Ro, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN mengatakan, tiga perusahaan yang dimaksud, yaitu PT Djakarta Llyod, PT Varuna Tirta Prakasya, dan PT Nindya Karya.
Ada beberapa hal yang menjadi indikator perusahaan tersebut mulai bergerak lagi. Diantaranya mulai adanya cash flow yang masuk ke perusahaan. "Harus ada cash flow, dan dari revenue," katanya di Jakarta, Selasa (29/8).
Menurut Aloysius, ketiga perusahaan ini mulai bergerak lantaran adanya peningkatan pendapatan. "Misalnya, Jakarta Llyod dibantu PLN," jelasnya.
Bantuan yang dimaksud diantaranya, PLN menjalin kontrak dengan Djakarta Llyod berupa jasa pengangkutan batubara. Selain lewat kontrak kerja, ada pula perusahaan yang mendapat injeksi modal. "Jakarta Llyod sedang belanja kapal, dan bersiap angkut lagi. Bisnisnya dulu yang harus dihidupkan," imbuhnya.
Djakarta Lloyd bergerak dibidang pelayanan kargo kontainer dan curah berbasis transportasi kapal laut. Bisnis perusahaan ini pernah berjaya pada 1970-1980. Namun, kinerjanya tertekan ketika open sea policy diterapkan. Djakarta Lloyd kalah saing dalam kemampuan usaha dan kapasitas SDM membuat perusahaan ini hampir bangkrut. Namun, sejak 2015, perusahaan mulai membukukan laba bersih.
Sementara, Varuna Tirta Prakasya merupakan perusahaan layanan logistik milik pemerintah, baik jasa logistik nasional maupun internasional. Selain itu, perusahaan melakukan optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Adapun, Nindya Karya merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News