Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Tiga produsen minyak dan gas (migas) akan mengerek naik produksi minyak mentah pada tahun 2010. Ketiga produsen migas tersebut adalah PT Pertamina, PT Total E&P Indonesie dan PT Conoco Philips.
Naiknya produksi migas ketiga Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tersebut untuk meraih target lifting minyak pada 2011 yang naik dari 965.000 barel per hari (bph) menjadi 970.000 bph. Pemerintah masih akan bertumpu ketiga perusahaan itu untuk menggenjot produksi minyak mentah nasional.
Berdasarkan data dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Perusahaan migas plat merah, PT Pertamina menargetkan produksi minyak sebesar 132.000 bph pada tahun 2011. Target produksi ini naik daripada target produksi tahun ini sebesar 128.000 bph. Tidak ketinggalan, perusahaan migas asal Perancis juga akan menaikkan produksi minyak terbesar ketiga di Indonesia 94.000 bph dari target produksi pada tahun ini sebesar 91.000 bph. Sementara itu untuk Conoco Philips, target produksi minyak mentah Conoco pada tahun ini sebesar 61.000 bph. Sedangkan targetk produksi Conoco pada tahun ini sebesar 51.000 bph.
Ketiga KKKS itu merupakan bagian dari lima primadona penghasil minyak mentah terbesar di Indonesia. Selain ketiga KKKS itu, dua KKKS lainnya yang masih menjadi primadona sebagai penghasil minyak mentah nasional adalah PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) dan CNOOC SES.
Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Herawati Legowo, untuk mencapai produksi minyak sebesar 970.000 bph pada tahun depan, pemerintah akan melakukan beberapa upaya. Diantaranya adalah potensi tambahan baru sebesar 71.000 bph dari lapangan baru seperti NDD area 12 milik Chevron Pacific Indonesia.
Pemerintah juga masih akan menggenjot produksi Cepu milik Mobil Cepu Limited.
"Lapangan Sukowati milik JOB Pertamina East Java, Pondok Makmur milik Pertamina EP dan lapangan Pulau Gading milik JOB Talisman masih bisa kita tingkatkan," kata Evita akhir pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News