kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Tiga Perusahaan Minati Solar Pertamina


Jumat, 06 Maret 2009 / 17:04 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tiga perusahaan ritel Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri berminat untuk membeli solar milik PT Pertamina (Persero). Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor bilang, tiga perusahaan tersebut adalah PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk (AKR), PT Elnusa Petrofin serta PT Patra Niaga. Meskipun mengaku masih ada beberapa perusahaan ritel BBM lain yang menyatakan minat, namun menurut

Anang baru tiga perusahaan tersebut yang menunjukkan keseriusannya.
"AKR berminat membeli sebanyak 30.000 kilo liter (KL), Elnusa dan Patra Niaga belum tahu mau berapa. Tapi ketiganya sudah bertemu dengan kami," kata Anang, Jumat (6/3).

Per hari ini, stok solar yang dimiliki Pertamina sebanyak 36 hari. BUMN migas itu berniat mengurangi stok sampai 25 hari. Stok satu hari setara dengan konsumsi solar untuk industri dan angkutan umum sebanyak 52.000 KL. Jadi bisa diketahui kalau Pertamina berniat menjual 572.000 KL untuk bisa mengurangi stok sampai 25 hari.

"Karena peruntukkannya untuk industri, maka kami menjualnya seharga solar industri. Dengan ketiga perusahaan itu masih tahap negosiasi," tambahnya.

Per 15 Februari kemarin harga per liter solar non subsidi untuk industri yang dijual Pertamina adalah Rp 4.383. Harganya turun dibandingkan harga jual per 1 Februari Rp 4.552 per liter. Pertamina masih menutupi harga BBM industri per 1 Maret 2009 dengan alasan kepentingan kompetisi dengan perusahaan lain.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso menambahkan, akan semakin banyak perusahaan yang bergerak di bisnis ritel BBM untuk membeli solar dari Pertamina. Karena prosesnya lebih singkat ketimbang harus membeli dari Singapura.
Selain fokus menjual kelebihan stok solar ke pasar dalam negeri. Pertamina juga akan lebih banyak lagi mengolah solar yang dimilikinya menjadi avtur untuk mengurangi stok.

"Kita switch solar ke avtur untuk mengurangi stok, dengan merubah konfigurasi pengolahan di kilang Cilacap dan Balikpapan," kata Toharso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×