kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga Pilar masih mengandalkan bahan baku impor


Rabu, 22 Juli 2015 / 13:55 WIB
Tiga Pilar masih mengandalkan bahan baku impor


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) memberikan tekanan bagi industri dalam negeri yang mengandalkan bahan baku impor. Namun PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk menegaskan masih mengandalkan bahan baku impor untuk proses produksi.

Desilina, Sekretaris Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mengatakan, perseroannya memang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap impor tepung terigu. Namun harga komoditas tepung terigu di pasaran dunia saat ini sedang turun sehingga harga jualnya dalam dollar AS juga turun. “Sehingga meskipun rupiah kita melemah terhadap dollar AS, ini tak terlalu membebani biaya produksi kami,” kata Desilina pada KONTAN, Selasa (21/7).

Desi menegaskan perseroan belum berencana mengganti tepung terigu dari impor dengan tepung terigu dari dalam negeri. Sebab menurutnya, produksi tepung terigu domestik belum memadai. “Apalagi banyak pedagang tepung terigu yang menjadi rekanan kami seperti Sriboga, tepung terigunnya juga banyak dari impor. Sejauh ini, bahan baku kami mampu menjaga kualitas produk kami seperti mie,” pungkas Desilina.

Mengacu laporan keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Kuartal I 2015 pada BEI, perseroan mengalami peningkatan penjualan bersih dari Rp 1,15 triliun di kuartal I 2014 menjadi Rp 1,60 triliun di Kuartal I 2015 atau turun 39,13% secara yoy. Adapun laba komprehensif perseroan juga meningkat dari Rp 110,91 miliar di kuartal I 2014 menjadi Rp 139,22 miliar di Kuartal I 2015 atau tumbuh 25,52% secara yoy.

Sementara dampak selisih kurs atas kas dan setara kas perseroan di kuartal I 2015 mencapai Rp 14,37 miliar. Jumlah ini tumbuh 312,93% dibanding Kuartal I 2014 yang mencapai Rp 3,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×