Reporter: Handoyo | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Selama periode tahun 2011-2013, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merevitalisasi 461 unit pasar yang terdiri dari 53 pasar percontohan dan 408 pasar non percontohan melalui Dana Tugas Pembantuan sebesar Rp 1,9 triliun. Sebanyak 44 unit di antaranya dengan biaya sebesar Rp 199 miliar berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, program revitalisasi Pasar Tradisional yang dilaksanakan oleh Kemendag melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan juga merupakan salah satu upaya dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah.
“Pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat,” kata Lutfi, dalam siaran persnya, Kamis (13/3).
Lebih lanjut, Mendag menggarisbawahi bahwa Kemendag akan melakukan pendampingan dan memantau kemajuan hasil revitalisasi pasar tersebut, terutama pasar tradisional yang menjadi percontohan, sehingga pasar dapat menjadi kebanggaan bagi rakyat sekitarnya.
“Kami akan terus memantau perkembangannya. Namun, tentu saja keberhasilan pelaksanaan program pasar percontohan ini tergantung dari kerja sama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen. Omzet transaksi di pasar tradisional sebelum direvitalisasi dan setelah direvitalisasi mengalami kenaikan rata-rata sebesar 70%,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News