Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah (Persero) Tbk ingin mendulang pendapatan dengan memanfaatkan tanah-tanah yang menganggur. Perusahaan dengan kode saham TINS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini lantas membentuk perusahaan baru dengan nama PT Timah Karya Persada Properti (TKPP) pada tahun 2016.
M. Arief Asj'ari, Direktur Utama PT TKPP mengatakan, pihaknya ingin mengalokasikan aset milik TINS yang jumlahnya cukup banyak. "Jadi itu sebetulnya sudah dilakukan sejak tahun 2015," ujar Arief saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (15/2).
Perusahaan ini pun lantas memulai pembangunan dengan mengembangkan lahan di daerah Bekasi seluas 176 hektare (ha) untuk membangun tiga klaster rumah tapak berjumlah 670 unit di Zona Ayodya, bernama Gayatri, Ganesha dan Dharmawangsa.
Dari target 670 unit yang akan dibangun, sudah ada 169 unit yang selesai digarap dan sudah lebih dari 169 unit sudah terjual dengan harga yang dimulai dari Rp 400 juta. "Sebagian dari 169 unit sudah dicatatkan sebagai pendapatan," ungkap Arif.
Sepanjang tahun 2017, perusahaan ini sudah berhasil membukukan pendapatan hingga Rp 68 miliar dari penjualan beberapa unit tersebut.
Tahun 2018, perusahaan ini berencana untuk melanjutkan pengembangan proyek di Bekasi Timur dan pengembangan proyek Cirende di Pondok Cabe Tangerang berupa klaster Town House dengan jumlah 12 unit. Proyek tersebut sudah mulai digarap sejak pertengahan 2017 lalu dan sudah mencapai 80% pembangunan.
Klaster tersebut dibangun dengan dua lantai dan dijual mulai dari harga Rp 1,3 miliar per unit. Hingga saat ini, Arif menyebut, pembangunan klaster tersebut sudah mencapai 80% dan ditargetkan selesai pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News