Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) mengungkap potensi penyesuaian sementara dalam arus perdagangan timah, termasuk potensi penurunan permintaan dari pasar Amerika Serikat (AS) usai Presiden Donald Trump menerapkan tarif timbal balik atau resiprokal kepada sejumlah negara.
"Secara umum, kami melihat bahwa kebijakan ini berpotensi menyebabkan penyesuaian sementara dalam arus perdagangan timah, termasuk potensi penurunan permintaan dari pasar AS," ungkap Corporate Secretary PT Timah Tbk Rendi Kurniawan kepada Kontan, Rabu (09/04).
Namun, Rendi menambahkan secara proporsional, ekspor timah Indonesia ke AS tidak menjadi kontributor utama.
"Sehingga jika pun berdampak terhadap total volume ekspor kami, relatif terbatas," tambahnya.
Baca Juga: Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir
Adapun, berdasarkan data, volume ekspor timah Indonesia ke Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir berada di kisaran 5%–7% dari total ekspor.
Ia juga menjelaskan bahwa pasar utama ekspor timah TINS saat ini masih meliputi Asia Timur, terutama Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Lalu Eropa Barat, serta beberapa negara di Asia Tenggara.
Harga Timah Mengalami Penguatan pada London Metal Exchange (LME)
Di tengah perang dagang serta penerapan tarif Trump kepada banyak negara dunia, harga timah mengalami penguatan 25% dalam periode kuartal pertama tahun ini berdasarkan London Metal Exchange (LME).
Terkait penguatan ini Rendi bilang pihaknya masih mencermati bahwa penguatan harga timah global dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh sejumlah faktor, termasuk kekhawatiran terhadap pasokan global.
"Ada juga karena peningkatan permintaan dari sektor elektronik dan teknologi, serta dampak regulasi ekspor di beberapa negara produsen," jelasnya.
Lebih jauh, dia bilang kenaikan harga timah secara global tersebut tentunya akan memberikan sentimen positif terhadap kinerja usaha TINS kedepan.
"Namun demikian, kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam merespons volatilitas harga komoditas," katanya.
Adapun target volume ekspor timah PT Timah Tbk (TINS) tahun ini diproyeksikan berada di kisaran 20.000–22.000 metrik ton.
"Target ini disesuaikan dengan kapasitas produksi dan proyeksi pasar yang dinamis," tutupnya.
Baca Juga: Trump Ancam TSMC Bakal Kena Pajak Hingga 100% Jika Tidak Segera Bangun Pabrik di AS
Selanjutnya: Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir
Menarik Dibaca: Promo Regal Kaleng Diskon Rp 13.000 di Alfamart, Promo Edisi Lebaran Segera Berakhir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News