kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TLKM membangun ekosistem digital


Jumat, 29 Desember 2017 / 06:01 WIB
TLKM membangun ekosistem digital


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) terus membangun ekosistem digital. Ini adalah langkah transformasi dari perusahaan telekomunikasi biasa menjadi digital telecommunication company.

Upaya membangun ekosistem tersebut berlanjut tahun 2018. Tahun ini, TLKM melakukan sejumlah akuisisi. Lewat anak usahanya, Telkom Sigma, TLKM mengakuisisi 60% saham PT Bosnet Distribution Indonesia. Ini adalah perusahaan yang bergerak di sektor fast moving consumers good ICT Solutions.

Usai mengakuisisi Bosnet, TLKM kembali mengakuisisi perusahaan satelit asal Malaysia. Anak usaha TLKM, PT Telkom Indonesia Internasional (Telin), membeli mayoritas saham TS Global Network Sdn Bhd (TSGN). Ini merupakan perusahaan penyedia layanan VSAT terbesar di Malaysia yang memiliki pelanggan korporasi dari berbagai industri.

Di antaranya perkebunan, pertambangan, pemerintahan dan perbankan. TSGN juga memiliki perusahaan afiliasi di Brunei dan Myanmar.

Bulan ini, TLKM juga mengakuisisi PT Nutech Integrasi. Pengambilalihan 60% saham Nutech dilakukan lewat anak usaha, PT Multimedia Nusantara (Telkom Metra). Nutech bergerak di bidang ICT Transportation.Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication TLKM, menyatakan, pada 2018 TLKM terus mengembangkan ekosistem digital.

Yang utama, masuk ke kantong bisnis besar seperti broadband nirkabel seluler maupun fixed broadband. Tahun depan, TLKM tak menutup kemungkinan mengakuisisi perusahaan lagi.

"M&A (merger and acquisition) masih dalam studi internal kami. Terutama perusahaan yang ekosistemnya menunjang ekosistem digital Telkom," terang Arif kepada KONTAN, belum lama ini.

Telkom memiliki pilihan untuk memperbesar ekosistem digital. Misalnya membangun ekosistem sendiri (build), mendorong atau bekerjasama (joint venture) dan akuisisi (buy). Peluang kombinasi ketiganya pun akan ditempuh.

"Kami akan memperluas bisnis ke luar negeri. Misalnya seperti akuisisi perusahaan satelit Malaysia itu," imbuh Arif.

Untuk membiayai ekspansi ekosistem digital, TLKM mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2018 berkisar 25% dari proyeksi pendapatan TLKM. Pendapatan TLKM pada 2018 diprediksi meningkat dibandingkan pencapaian 2017.

"Target pendapatan kami kan makin meningkat, sehingga capex akan meningkat pula," imbuh Arif.

Dalam catatan KONTAN, tahun ini TLKM mengalokasikan capex Rp 26,7 triliun hingga Rp 29 triliun. Di akhir kuartal III-2017, TLKM menyerap capex Rp 20,3 triliun setara 70%76,02% target capex. Dana tersebut digunakan untuk memperkuat infrastruktur layanan broadband, memperkuat jaringan seluler, perluasan data center, satelit dan menara.

Kinerja TLKM terutama ditopang kontribusi anak usahanya, Telkomsel. Perusahaan ini terus memperluas penetrasi 4G untuk mendukung peningkatan layanan data.

"Telkomsel mungkin memiliki kekuatan harga lebih rendah di data daripada suara," terang Paula Ruth, analis Trimegah Sekuritas dalam risetnya.

Dia memprediksi, pengguna suara akan turun pada 2017. Penurunan juga akan terjadi pada 2018 hingga 2020. Paula menurunkan rekomendasi TLKM menjadi neutral dengan target harga Rp 4.200 per saham. Harga saham TLKM kemarin di posisi Rp 4.390 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×